Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah perusahaan yang tergabung dalam holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau MIND ID mengalami tekanan sepanjang paruh pertama 2020.
Hal ini tak lepas dari koreksi yang dialami harga sejumlah komoditas yang menjadi tumpuan pendapatan perusahaan-perusahaan tersebut.
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum misalnya. Per semester I-2020 lalu Inalum meraup pendapatan sebesar Rp 3,03 triliun.
Jumlah ini turun 8,45% (yoy) dibandingkan hasil di semester I-2019 sebesar Rp 3,31 miliar. Laba bersih Inalum juga tergerus sebesar 59,92% (yoy) dari Rp 257 miliar di semester I-2019 menjadi Rp 103 miliar di semester I-2020.
Baca Juga: Antam Mengintip Peluang Menggarap Blok Wabu Eks Lahan Freeport
Nasib serupa juga dialami oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang di semester I-2020 kemarin mengalami penurunan pendapatan sebesar 36,06% (yoy) menjadi Rp 9,22 triliun, padahal di semester I-2019 perusahaan ini mencetak pendapatan sebesar Rp 14,42 miliar.
Laba bersih ANTM ikut anjlok hingga 80,14% (yoy) menjadi Rp 85 miliar di semester I-2020. Sebaliknya, di semester I-2019 lalu ANTM meraih laba bersih sebesar Rp 428 miliar.
PT Timah Tbk (TINS) juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 18,50% (yoy) dari Rp 9,78 miliar di semester I-2019 menjadi Rp 7,97 miliar di semester I-2020.
Masih di semester I-2020, TINS menderita rugi bersih sebesar Rp 390 miliar, padahal di semester I-2019 lalu emiten ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 205 miliar.
Baca Juga: Erick Thohir rombak jajaran direksi PT Pos Indonesia, ini susunannya
Adapun anak usaha MIND ID di sektor tambang batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum merilis laporan keuangan semester I-2020 hingga artikel ini dibuat.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menyampaikan, penurunan kinerja sejumlah anak usaha MIND ID sangat dipengaruhi oleh lesunya harga beberapa komoditas tambang yang disertai rendahnya permintaan.