Sumber: livemint.com,Bloomberg | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Futures kopi arabika di New York pada Selasa (16/9) sempat menyentuh US$4,24 per pon, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di US$4,2995 yang tercatat pada Februari lalu.
Sejak awal Agustus, harga kontrak berjangka arabika sudah naik sekitar 50%, ditopang kekhawatiran bahwa pasokan dari Brasil—produsen kopi terbesar dunia—tidak cukup untuk mengisi ulang stok global yang terus menyusut.
Spekulasi Pasar Perkuat Lonjakan Harga
Menurut catatan trader I & M Smith Ltd., lonjakan di atas US$4 per pon didorong oleh aktivitas beli spekulatif dalam kondisi volume perdagangan rendah. Momentum kenaikan ini memicu gelombang pembelian lanjutan, sementara penawaran jual relatif minim sehingga mempercepat kenaikan harga.
Baca Juga: Ekspor Kopi Melonjak Ditopang Kenaikan Harga Dunia dan Panen Melimpah
“Minat beli spekulatif meningkat, terutama setelah rilis data ekspor Brasil untuk Agustus dan penurunan stok arabika tersertifikasi,” ujar Laleska Moda, analis di Hedgepoint Global Markets.
Ia menambahkan, ekspor kopi Brasil secara umum turun ke berbagai tujuan, dengan penurunan paling tajam menuju Amerika Serikat akibat tarif.
Stok Global Menipis, Cuaca Brasil Jadi Sorotan
Persediaan kopi arabika di gudang yang diawasi bursa kini berada di level terendah sejak April 2024. Kondisi ini mempertegas ketatnya pasokan di pasar global.
Sementara itu, perhatian juga tertuju pada prakiraan cuaca di Brasil. Menurut Sucafina SA, musim hujan diperkirakan kembali normal pekan ini.
Baca Juga: Data Ekspor Kopi Indonesia Tahun 2024 Menurut BPS, Cek Daftar Negara Tujuan
Namun, laporan dari meteorolog Nadiara Pereira (Climatempo) menyebut curah hujan yang datang masih terlalu sedikit untuk memulihkan kelembapan tanah di kawasan penghasil kopi utama di Brasil bagian Tenggara.
Bursa Naikkan Margin Kontrak Arabika
Di tengah meningkatnya volatilitas pasar, Intercontinental Exchange (ICE) pada Senin (15/9) resmi menaikkan persyaratan margin untuk kontrak arabika.
Margin baru untuk kontrak aktif Desember kini berada di atas US$10.000, naik 13% dibandingkan level sebelumnya. Langkah ini merupakan prosedur standar untuk mengantisipasi risiko tinggi akibat lonjakan harga dan aktivitas spekulatif.
Selanjutnya: BHP Menghentikan Operasi Tambang Batubara di Queensland dan PHK 750 Pekerja
Menarik Dibaca: Cara Mengetahui Orang yang Melihat Highlight Instagram Anda, Yuk, Kepoin di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News