Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tingginya harga kopi internasional, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang menurun. Meski petani diuntungkan namun alur ekspor kopi diproyeksi akan mengalami perlambatan.
Saimi Saleh, Presiden Direktur PT Indokom Citra Persada, Untuk dapat mendongkrak ekspor, eksportir kopi harus berani untuk memberikan diskon harga dibawah harga internasional. "Kalau ada harga yang menarik seperti diskon dibandingkan harga internasional tidak masalah," kata Saimi, Kamis (24/4).
Saimi memproyeksikan kinerja ekspor kopi Indonesia tahun ini setidaknya masih akan sama seperti tahun lalu. Mengutip data Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), volume ekspor biji kopi Indonesia tahun 2013 mencapai 532.157 ton.
Produksi kopi Indonesia sendiri menunjukkan tren yang tidak mengembirakan. Irfan Anwar Ketua Umum AEKI bilang, tahun ini produksi kopi dalam negeri diperkirakan hanya sekitar 650.000 ton, jumlah ini turun 13,3% bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai 750.000 ton.
Menyusutnya produksi kopi ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung. "Banyak hujan, sehingga produksi tahun ini berkurang," kata Irfan. Catatan saja, dari produksi kopi Indonesia, mayoritas atau sekitar 78% merupakan jenis robusta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News