Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT PLN (Persero) tahun ini akan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) minimal sebanyak 1,5 juta kiloliter (KL). Pengurangan penggunaan BBM ini bertujuan untuk efisiensi perusahaan seiring harga minyak mentah dunia terus merangkak naik.
Tahun lalu, BUMN setrum itu mengkonsumsi BBM sebanyak 9 juta KL atau sekitar 18% dari komposisi penggunaan bahan bakar energi. Pada tahun ini, konsumsi BBM akan berkurang hingga7,5 KL. Dus, porsi minyak terhadap penggunaan bahan bakar energi milik pembangkit PLN bisa turun hingga 10%.
Sebagai gantinya, PLN akan memperbanyak penggunaan batubara sebagai sumber energi pembangkit listrik. Saat ini, penggunaan batubara di PLN sudah mencapai 40%. "Batubara dipilih karena lebih murah daripada menggunakan BBM. Nanti jika pasokan 5.000 mw sudah masuk, penggunaan batubara ini akan bertambah," jelas Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, Selasa (4/3).
Berdasarkan peraturan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tahun ini PLN mendapatkan pasokan batubara sebesar 55,82 juta ton. Kebutuhan ini lebih besar 64,17% ketimbang kebutuhan tahun lalu.
Tahun lalu, realisasi konsumsi batubara PLN mencapai 34 juta ton. Salah satu perusahaan yang sepakat untuk memasok batubara ke PLN adalah PT Arutmin Indonesia. Perusahaan milik grup Bakrie itu akan memasok batubara ke PLN sebesar 7,2 juta ton. PLN dan Arutmin sudah menyelesaikan negoisasi untuk pasokan batubara 2011. "Volume yang dipasok Arutmin untuk PLTU 10.000 mw yang akan beroperasi di tahun ini," ujar Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamuji.
Beberapa PLTU yang akan mendapatkan emas hitam dari Arutmin diantaranya adalah PLTU Labuan, PLTU Suralaya Baru, PLTU Lontar, PLTU Indramayu, PLTU Rembang, PLTU Pacitan dan PLTU Paiton. Total kapasitas ketujuh pembangkit itu mencapai 4.500 mw.
Saat ini PLN pun sedang menyelesaikan negosiasi harga dengan perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang lain diantaranya Kideco, Adaro, dan Berau. "PLN akan mengoptimalkan pasokan batubara dari perusahaan batubara (PKP2B) agar jaminan keamanan pasokan terhadap kebutuhan batubara sebagai bahan bakar pembangkit utamanya terpenuhi," kata Nur Pamuji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News