Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
MEDC juga menyampaikan beberapa ikhtisar operasional di semester I-2020 sebagai berikut:
1. Produksi migas MEDC di semester I-2020 berada di level 101 mboepd atau naik 5% (yoy) setelah akuisisi Ophir. Permintaan gas jauh di bawah kapasitas perusahaan dan di bawah tingkat normal sebelum pandemi Covid-19.
2. Biaya tunai per unit MEDC sebesar US$ 7,8 per boe atau sesuai dengan panduan tahunan dan di bawah level semester I-2019, meski terdapat pengeluaran sebesar US$ 8 juta untuk menjaga kelangsungan bisnis selama pandemi Covid-19.
3. Menyusul penemuan eksplorasi komersial pada kuartal I-2020 di sumur Bronang-2 dan Kaci-2, MEDC sukses mengebor sumur ekplorasi lanjutan pada September di sumur Terubuk-5. Penemuan ini akan dikembangkan dengan cepat dengan menggunakan infrastruktur PSC South Natuna Sea.
4. Medco Power dan Kansai Electric Power Company telah menandatangani aliansi strategis untuk pengembangan fasilitas IPP gas baru di Indonesia.
5. Medco Power mampu menghasilkan penjualan listrik sebesar 1.136 GWh pada semester I-2020 atau turun 9% (yoy) lantaran adanya penurunan permintaan listrik di Batam.
6. Eksplorasi sumur baru di Ijen 6-1 dan 5-1, Blawen Ijen, Jawa Timur menemukan reservoir uap yang kuat dan Medco Power sedang melakukan kegiatan eksplorasi pada dua sumur lagi untuk membuktikan kelayakan komersial dari pengembangan panas bumi.
7. Konstruksi CCGPP Riau telah mencapai kemajuan sebesar 86% dan diharapkan dapat selesai pada 2021. Sementara itu, konstruksi pada fasilitas PV 26 MWp di Sumbawa sudah dimulai.
8. Pengembangan Fase 7 di AMNT mulai mengakses bijih produktif dengan peningkatan produksi mulai April 2020. Pada semester I-2020 AMNT mampu memproduksi 106 Mlbs tembaga dan 37 Koz emas.
Sementara itu, untuk menyikapi penurunan energi jangka pendek, MEDC merevisi beberapa panduan di tahun 2020. Di antaranya produksi migas direvisi menjadi 100—105 mboepd, biaya produksi migas di bawah US$ 10 per boe, total belanja modal di bawah US$ 240 juta, serta penjualan daya ketenagalistrikan sebesar 2.600 GWh.
Terkait pelaksanaan rights issue, Presiden Direktur MEDC Hilmi Panigoro turut berterima kasih kepada para pemegang saham yang telah berpartisipasi dalam rights issue dan telah berbagi kesuksesan dengan Medco Energi Internasional selama 40 tahun perjalanan perusahaan.
“Ke depannya, kami bangga dengan keberhasilan eksplorasi baru-baru ini di Natuna dan aliansi dengan Kansai Electric yang akan membuka peluang untuk memperluas integrasi bisnis gas dan ketenagalistrikan perusahaan,” ujar dia.
Selanjutnya: Penawaran rights issue kelar, Medco Energi (MEDC) kantongi Rp 1,78 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News