kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.404   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.123   28,70   0,40%
  • KOMPAS100 1.037   6,35   0,62%
  • LQ45 808   5,59   0,70%
  • ISSI 223   0,47   0,21%
  • IDX30 422   2,38   0,57%
  • IDXHIDIV20 502   0,52   0,10%
  • IDX80 117   0,70   0,61%
  • IDXV30 119   -0,15   -0,12%
  • IDXQ30 138   0,32   0,23%

Harga pakan dan ayam siap melompat


Jumat, 23 Oktober 2015 / 11:07 WIB
Harga pakan dan ayam siap melompat


Reporter: Adisti Dini Indreswari, Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Regulasi pemerintah menahan keran impor jagung menyebabkan kalangan pengusaha unggas kalang kabut. Akibat ketentuan itu, harga jagung mulai meroket. Konsekuensinya, saat ini para peternak berniat menaikkan harga ayam menyusul kenaikan harga jagung tersebut.

Krissantono, Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) menyatakan, saat ini peternak sedang kesulitan mendapat pasokan jagung yang mulai langka di pasaran. "Kalau sudah begitu, biasanya harga pakan naik," ujarnya, Selasa (20/10).

Dia menjelaskan, biaya pakan mendominasi lebih dari separuh biaya produksi unggas. Pakan unggas yang paling banyak digunakan peternak adalah jagung. Karena itu, jika harga jagung mendaki, biaya produksi unggas otomatis ikut terkerek.

Krissantono belum bisa memprediksikan kapan harga ayam naik. Saat ini, kata dia, harga day old chicken (DOC) masih di kisaran Rp 3.000 per ekor, lebih rendah dari harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp 4.250 per ekor.

Terpuruknya harga DOC lantaran kelebihan pasokan. "Padahal, kalau harga unggas kami naikkan, belum tentu laku," imbuh dia.

Johan, Ketua Bidang Bahan Baku Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) membenarkan bahwa pasokan jagung mulai seret. Ia mempertanyakan pernyataan Kementerian Pertanian (Kemtan) Amran Sulaiman yang menyebut Indonesia belum perlu mengimpor jagung karena masih memiliki stok  jagung sebanyak 300.000 ton.

Harga pakan naik

Johan meragukan data stok jagung itu. Kalau pun ada, ia menghitung, kebutuhan jagung untuk pakan ternak mencapai 27.000 ton per hari. Dus, stok jagung tadi hanya cukup untuk sebelas hari. "Kami dengan senang hati akan membeli jagung itu jika stoknya memang ada," kata dia, Kamis (22/10).

Menurut Johan, saat ini, pabrik pakan ternak membeli jagung Rp 4.000 per kilogram (kg)-Rp 4.200 per kg, naik Rp 1.000 per kg selepas puasa lalu. Dengan kontribusi bahan baku jagung mencapai 70% dari biaya produksi, harga pakan bisa naik Rp 350 per kg. Saat ini, pengusaha pakan menjual pakan ayam pedaging seharga Rp 6.500 per kg-Rp 7.000 per kg sedangkan  pakan ayam petelur seharga Rp 4.700 per kg-Rp 5.000 per kg.

Toh, Kementerian Pertanian (Kemtan) keukeuh tidak akan merilis izin impor jagung sampai akhir tahun ini. Mulai tahun depan, para importir diminta membeli jagung dari Perum Bulog. Alasannya, saat ini, pemegang kuasa impor komoditas adalah Bulog.

Nasrullah, Direktur Pakan Ternak Kemtan mengungkapkan, saat ini ada surplus jagung 174.595 ton. Surplus itu berasal dari hitungan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 20,66 juta ton yang dapat memenuhi kebutuhan benih 2015 sebanyak 105.000 ton, konsumsi langsung 398.000 ton, kebutuhan pakan ternak 14,86 juta ton, dan kebutuhan lainnya 4 juta ton. Sementara kehilangan produksi 1 juta ton.

Jadi, Kemtan menghitung ada surplus jagung 174.595 ton. Karena itu, Kemtan meminta para pengusaha pakan meningkatkan penyerapan jagung lokal. "Kami berharap GPMT lebih intensif membeli jagung hasil produksi petani dalam negeri," ujarnya.

Nasrullah berdalih, pengendalian impor bertujuan mendongkrak harga jagung petani. Sebab, dari pengalaman sebelumnya, saat musim panen pada Februari, Maret dan April 2015, harga jagung justru anjlok ke level terendah, yakni Rp 1.000-Rp 1.500 per kg. Pemicunya, ada impor jagung pada Februari sebesar 328.000 ton, Maret 305.700 ton, dan April 310.000 ton.

Nasrullah justru menuduh spekulan yang sengaja memborong jagung dari petani untuk mencari keuntungan. Alhasil,  kini stok jagung langka dan menyebabkan harga jagung meroket. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×