kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga pangan semakin tak terkendali


Minggu, 30 Oktober 2016 / 22:26 WIB
Harga pangan semakin tak terkendali


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Cuaca ekstrem mulai terjadi sejak memasuki Oktober dan terus menunjukkan intensitas tinggi hingga kini. Intensitas hujan yang tinggi membuat produksi pangan terganggu. Ada yang gagal panen karena banjir, diserang hama penyakit dan kelebihan air sehingga busuk.

Salah satu harga pangan yang melonjak adalah cabai merah yang saat ini sudah Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram (kg) di pasaran. Kemudian disusul dengan bawang merah dan tomat.

Berdasarkan pantauan KONTAN di Pasar Ciputat dan Pasar Kemiri Muka, Depok harga cabai sudah dikisaran Rp 70.000 - Rp 80.000 per kg. Sementara di DKI Jakarta rata-rata harga cabai merah mencapai Rp 65.000 - Rp 75.000 per kg.

Dalam kondisi normal harusnya harga cabai di kisaran Rp 25.000 per kg. Kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak sebulan yang lalu namun belum ada reaksi kongkrit dari pemerintah selain menilai kenaikan harga cabai hanya kecil mempengaruhi inflasi.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansyuri mengatakan rata-rata harga cabai di sejumlah pasar di Jabodetabek saat ini di kisaran Rp 63.000 per kg. Selain cabai harga bawang juga naik menjadi 48.000 per kg dari sebelumnya hanya sekitar Rp 38.000 per kg.

Kenaikan harga bawang dan cabai ini erat dipengaruhi oleh kondisi cuaca hujan yang berkepanjangan. Selain itu banjir di sejumlah sentra produksi juga membuat hasil panen berkurang.

"Kalau bawang produksinya berkurang karena terjadi penyusutan panen akibat cuaca yang tidak bersahabat," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (30/10).

Selain cabai dan bawang merah, harga tomat juga dikabarkan tengah naik. Berdasarkan survei pasar Infopangan Jakarta saat ini harga tomat sudah mencapai Rp 12.000 - Rp 15.000 per kg dari sebelumnya di kisaran Rp 6.000 - Rp 8.000 per kg. Kenaikan harga tomat ini juga terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam sebulan terakhir.

Menurut Abdullah, harga pangan ini bisa terus meningkat menjelang bulan Desember 2016. Sebab saat Natal dan Tahun Baru akan terjadi lonjakan permintaan hingga 50% dari kondisi normal.

Bila pemerintah tidak segera turun tangan menyelesaikan kenaikan harga pangan ini, maka harga cabai dan bawang bisa naik lebih tinggi lagi. "Kuncinya cuma satu pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kemtan) mau kerja," ujarnya.

Dalam catatan Ikappi, Kemtan belum memiliki data sebaran produksi yang akurat di sejumlah daerah. Padahal data sebaran produksi pangan sangat penting untuk mengetahui daerah-daerah yang kelebihan produksi dan kekurangan produksi. Dengan demikian pemerintah bisa mendistribusikan pangan di daerah yang kekurangan.

Abdullah mengambil contoh kalau produksi pangan di daerah semacam Lampung, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dapat menyuplai Jakarta, maka harga pangan seharusnya bisa dikendalikan.

Sementara itu, Abdullah bilang harga daging sapi dan daging ayam masih relatif statil. Ia bilang saat ini harga daging sapi berada di kisaran Rp 115.000 - Rp 125.000 per kg dan harga daging ayam dikisaran Rp 31.000 - Rp 35.000 per kg di pasaran. "Sejauh ini harga daging sapi segar dan daging ayam relatif stabil karena permintaan menurun," ucapnya.

Dwi Andreas Santosa Guru Besar Fakultas Pertanian IPB mengatakan naiknya harga pangan saat ini merefleksikan pasokan pangan yang kurang. Meskipun di atas kertas pemerintah mencatat pertumbuhan produksi pangan, tapi justru di lapangan terjadi kekurangan pasokan sehingga harga naik.

Ketidaksingkronan antara data pangan yang dimiliki pemerintah dengan pasokan di lapangan terjadi karena data pangan pemerintah tidak akurat. "Dari data resmi pemerintah menunjukkan tidak ada penurunan produksi pertanian, tapi fakta membuktikan kalau produksi pangan tahun lalu menurun," ujarnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pasokan cabai dan bawang merah saat ini sudah cukup. Namun ia tidak menampik ada kenaikan harga cabai karena musim hujan yang berkepanjangan dan rantai pasok yang masih panjang.

Namun ia memastikan kalau pasokan cabai dan bawang serta komoditas pangan lainnya relatif aman. "Saat ini harga cabai ditingkat petani relatif hanya Rp 14.000 - RP 15.000 per kg," ujarnya.

Untuk mengontrol harga cabai dan bawang Kemtan tengah menyiapkan lumbung-lumbung cabai dan bawang di sejumlah tempat. Amran jgua berjanji akan menugaskan BUMN pangan untuk menyerap cabai dari petani.

Hal ini diharapkan dapat menstabilkan harga pangan dan memotong rantai pasok yang telah lama menjadi penyakit menahun dan pemerintah selalu gagal merealisasikan janjinya memotong rantai pasok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×