kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga relatif murah, investasi properti di Indonesia masih bergairah


Minggu, 30 Mei 2021 / 21:16 WIB
Harga relatif murah, investasi properti di Indonesia masih bergairah
ILUSTRASI. pembangunan perumahan di Depok, Senin (03/05). Depok masih menjadi kawasan incaran banyak pencari rumah.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Dengan tingkat harga dan proyeksi pasar yang prospektif, tak heran banyak investor asing yang tertarik masuk ke pasar properti Indonesia. Apalagi dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja, Totok menilai pasar properti Indonesia akan semakin digemari.

"Mungkin sama dengan bursa saham, orang asing yang main saham di Indonesia nggak banyak. Tapi itu menggairahkan dan membuat sentimen positif. Itu juga yang kita harapkan, dengan orang asing beli properti di Indonesia, berarti mereka percaya marketnya masih prospektif," terang Totok.

Sementara itu, Sales Manager Crown Group Reiza Arief memberikan gambaran tingkat harga hunian di Indonesia dan Australia. Pada periode Q1-2021, Indonesia naik terbatas 1,35%, sedangkan harga properti di Sydney Australia naik hingga 8%-9%.

Namun sebagai catatan, secara umum harga properti di Indonesia masih sangat timpang tergantung lokasi dan tipe properti. Menurut Reiza, harga apartemen di pusat kota Jakarta sebenarnya sudah mendekati harga properti di pusat kota seperti Melbourne atau Pert di Australia.

Baca Juga: Bank DKI realisasikan kredit DP 0 Rupiah Rp 198,8 miliar per April 2021

"Jakarta sudah mulai mengejar dalam hal harga. Mungkin karena pertumbuhan penduduk, lahan yang terbatas, dan pengembangan infrastruktur seperti jalan dan transportasi publik," sebut Reiza.

Kendati begitu, dia menerangkan bahwa kenaikan penjualan dan harga properti sangat dipengaruhi oleh supply dan demand, yang saat ini terjadi penurunan permintaan pada proyek high rise. Sebaliknya, ada lonjakan permintaan di low to medium proyek rumah tapak.

Selain itu, sektor perbankan sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan pasar dengan turunnya suku bunga KPR.

"Pasar properti Indonesia didorong oleh sektor perumahan landed yang diperuntukkan bagi pengguna. Ini sangat berperan besar mendorong pasar properti di kondisi saat ini, terutama di low to medium market," imbuh Reiza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×