kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Sejumlah Merek Mobil Kompak Naik, Ini Penyebabnya


Sabtu, 08 Juli 2023 / 22:15 WIB
Harga Sejumlah Merek Mobil Kompak Naik, Ini Penyebabnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon pembeli mobil tampaknya harus siap menguras tabungannya lebih banyak. Sebab, harga sejumlah mobil yang dijual di pasar mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Honda menjadi salah satu pabrikan otomotif yang mengerek harga jual produknya. Bulan Mei 2023 lalu, harga Honda Brio Satya naik Rp 1 juta sedangkan Brio RS naik Rp 10,8 juta.

Dikutip dari situs Honda Indonesia, saat ini Brio Satya dibanderol dengan rentang harga Rp 165,9 juta sampai Rp 193,9 juta, sedangkan Brio RS dipatok sebesar Rp 236,4 juta. Seluruh harga yang disebut tadi berlaku untuk OTR Jakarta.

Memasuki bulan Juli, model Honda lainnya yakni Honda City dan City Hatchback RS juga terdongkrak Rp 1 juta lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Honda City sekarang dihargai mulai Rp 373,9 juta sementara harga City Hatchback RS ditetapkan mulai dari Rp 344,6 juta.

Baca Juga: Harga Sejumlah Model Mobil Honda Naik, Ini Penyebabnya

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, penyesuaian pada beberapa model Honda tadi terpaksa dilakukan lantaran biaya produksi mobil yang semakin tinggi.

“Penyesuaian harga ini dilakukan setelah banyak usaha untuk menurunkan biaya produksi di dalamnya,” ujar dia.

Terlepas dari itu, pihak HPM berkomitmen untuk tetap selalu memberikan nilai lebih kepada para konsumennya, baik dari sisi produk maupun layanan.

Tidak hanya Honda, harga sejumlah model Toyota juga ada yang merangkak naik. Awal Juli ini, harga Toyota Avanza untuk varian 1.300 cc mengalami kenaikan Rp 2 juta menjadi kisaran Rp 235,1 juta sampai Rp 249,8 juta untuk OTR Jakarta.

Sebelumnya, bulan Mei lalu harga Toyota Fortuner disebut-sebut naik Rp 6 jutaan. Kini, harga model tersebut dibanderol mulai dari Rp 560,2 juta. Masih di bulan yang sama, Toyota turut mengerek harga jual Yaris GR Sport mencapai Rp 16,45 juta, sehingga harganya sekarang mulai dari Rp 326,1 juta.

Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menuturkan, ada banyak faktor yang menyebabkan harga mobil Toyota mengalami penyesuaian. Di antaranya adalah perubahan kurs mata uang, inflasi, biaya bahan baku dan produksi, biaya distribusi, dan lain-lain yang pada dasarnya bergerak dinamis.

Maka dari itu, Toyota terus melakukan studi dan pemantauan terhadap faktor-faktor tersebut tiap kuartalan sebelum menentukan kebijakan harga jual produk.

Di luar itu, harga mobil Toyota juga bisa berubah apabila terdapat peningkatan (improvement) fitur pada produk yang bersangkutan. Contoh model yang mengalami kenaikan harga akibat peningkatan produk adalah Yaris GR Sport.

Toyota pun memastikan kebijakan penyesuaian harga yang dilakukannya sebisa mungkin masih sesuai dengan nilai produk yang ditawarkan dan kondisi permintaan konsumen. 

Baca Juga: Mercedes-Benz Rampungkan Perakitan Perdana The New GLC di Pabrik Wanaherang

“Berdasarkan itu, besar harapan kami penyesuaian harga yang terjadi tidak memberi dampak langsung terhadap permintaan konsumen,” jelas Anton, Rabu (5/7).

Bersamaan dengan penyesuaian harga, Toyota juga tetap menyediakan banyak paket dan program penjualan yang bisa dipilih oleh para konsumen berdasarkan kebutuhan masing-masing.

Daihatsu juga mencatatkan adanya kenaikan harga OTR pada dua modelnya, yakni Sigra dan Xenia pada Mei silam. Daihatsu Xenia mengalami kenaikan harga Rp 2 jutaan menjadi di kisaran Rp 135 juta sampai Rp 180,6 juta. Daihatsu Xenia juga mengalami kenaikan harga Rp 2 jutaan, namun hanya untuk varian 1.500 cc saja. Saat ini, harga Xenia 1.500 dipatok mulai dari Rp 251,55 juta.

Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Hendrayadi Lastiyoso menilai, kenaikan harga Sigra dan Xenia disebabkan dampak penyesuaian biaya produksi yang harus dilakukan oleh pabrikan.

Walau begitu, Daihatsu mengklaim kenaikan harga pada kedua model tadi masih dapat diterima oleh pasar dengan positif. Apalagi, kebijakan penyesuaian harga dilakukan pada awal bulan Mei yang masih berdekatan dengan momentum libur Lebaran Idulfitri. Pada saat itu, umumnya pembelian mobil dari konsumen cenderung turun dibandingkan bulan sebelumnya.

Hendrayadi mencatat, penjualan retail Xenia pada bulan Mei 2023 hanya turun 3,6% secara bulanan. Di sisi lain, penjualan retail Sigra justru meningkat 13,6% pada Mei kemarin kendati terjadi penyesuaian harga.

Terlepas dari itu, Daihatsu dipastikan tetap sangat berhati-hati ketika hendak melakukan penyesuaian harga jual produk. Apalagi, kenaikan biaya produksi bukan satu-satunya faktor yang menentukan harga produk di pasar.

“Kami juga harus mempertimbangkan faktor kompetisi di pasar dan yang paling penting bagaimana penerimaan oleh konsumen itu sendiri,” ungkap Hendrayadi, Rabu (5/7).

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto sepakat bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi naik-turunnya harga mobil. Mulai dari inflasi, nilai tukar, suku bunga acuan, biaya upah karyawan, biaya logistik, suplai komponen, dan lain-lain.

“Mudah-mudahan kenaikan harga jual yang terjadi tidak mengakibatkan penurunan angka penjualan produk,” imbuh dia, hari ini.

Gaikindo pun berharap proyeksi penjualan mobil nasional pada 2023 yang ditetapkan sebanyak 1.050.000 unit dapat tercapai. Pada Januari-Mei 2023, penjualan wholesales mobil nasional tercatat sebesar 423.404 unit. Di saat yang sama, penjualan retail mobil nasional mencapai 422.514 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×