Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
BANDUNG. Masifnya pembangunan hunian vertikal sebanyak 32 proyek dan hotel 20 proyek yang sedang dalam tahap konstruksi memicu melejitnya harga lahan di kota Bandung.
Menurut Member Broker ERA METTA, Herlina, harga lahan terus naik dari tahun ke tahun. Hingga saat ini, harga lahan tertinggi berada di kawasan Dago atau tepatnya Jl Ir H Juanda yang merupakan episentrum bisnis ibu kota Jawa Barat tersebut.
"Harga lahan di kawasan Dago sudah menembus angka Rp 40 juta per meter persegi. Sementara di kawasan sekitarnya yakni Jl Riau, Jl WR Supratman, Jl Jawa, Jl Sabang, Jl Trunojoyo berada pada posisi sekitar Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per meter persegi," papar Herlina kepada Kompas.com, Sabtu (6/9).
Di kawasan lainnya, tutur Herlina, bervariasi mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi. "Semakin dekat dengan pusat bisnis semakin tinggi harga lahannya. Itu karena banyak pembangunan proyek apartemen, hotel dan juga mal," kata Herlina.
Pertumbuhan harga lahan, kata Sekretaris DPD REI Jawa Barat, Lia H Nastiti, tidak hanya terjadi di pusat kota Bandung. Kawasan pinggiran, terutama kota baru di area bandung Timur, juga ikut merangkak naik.
"Dua tahun lalu, harga lahan di kawasan Bandung Timur masih berkisar Rp 200.000 per meter persegi, sekarang sudah Rp 300.000 per meter persegi. Bahkan ada yang mencapai Rp 1 juta per meter persegi di jalur-jalur utama," jelas Lia.
Tak mengherankan, harga propertinya pun ikut melambung. Saat ini, kata Herlina, rumah dengan ukuran 36/90 saja dipatok Rp 500 juta hingga Rp 600 juta per unit. Rumah dengan tipe lebih luas lagi bisa mencapai Rp 1,5 miliar hingga Rp 3 miliar per unit.
Sporadis
Herlina menambahkan, selain marak pembangunan apartemen dan hotel, di Bandung sekarang banyak dibangun rumah-rumah dengan konsep town house. Lahan kecil tak sampai 1 hektare dibangun 10 sampai 15 unit rumah.
"Harganya jangan ditanya, mahal-mahal. Bahkan, di kawasan Setra Duta ada yang dipasarkan seharga Rp 3 miliar. Sementara di pasar sekunder bisa menyentuh angka Rp 7 miliar hingga Rp 15 miliar," tandas Herlina.
Meski lokasinya terpencil, tambah Herlina, banyak konsumen yang memburu rumah-rumahtown house ini. Terutama pembeli asal Jakarta yang punya bisnis di Bandung atau orang lokal yang sudah punya properti pertama. ( Hilda B Alexander)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News