kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.464   36,00   0,23%
  • IDX 7.742   6,84   0,09%
  • KOMPAS100 1.203   0,89   0,07%
  • LQ45 960   1,22   0,13%
  • ISSI 233   -0,20   -0,09%
  • IDX30 493   0,93   0,19%
  • IDXHIDIV20 592   1,55   0,26%
  • IDX80 137   0,16   0,11%
  • IDXV30 143   0,06   0,05%
  • IDXQ30 164   0,24   0,15%

Harita Nickel (NCKL) Optimistis Capai Target Produksi Tahun 2024


Kamis, 11 Juli 2024 / 14:05 WIB
Harita Nickel (NCKL) Optimistis Capai Target Produksi Tahun 2024
ILUSTRASI. Harita Nickel optimitis capai target produksi di tahun 2024


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) optimistis mencapai target produksi pada tahun ini. Target ini akan didukung oleh smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) line terakhir atau ketiga akan mulai beroperasi pada Agustus 2024 dan beroperasi penuh pada Oktober/November 2024.

Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali mengatakan, target produksi FeNi (PT MSP + PT HJF) untuk tahun 2024 adalah sebesar 120.000 ton kandungan nikel dan produksi MHP (PT Halmahera Persada Lygend atau HPL  + PT Obi Nickel Cobalt atau ONC) adalah sebesar 75.000 – 85.000 ton kandungan nikel.

"Kami berkomitmen akan terus melakukan produksi sesuai dengan kapasitas terpasang, dan sampai dengan kuartal 1 tahun 2024, hasil produksi kami, masih lebih tinggi dari kapasitas terpasang yang ada," kata Lukito kepada Kontan, Kamis (11/7).

Lukito menerangkan, sesuai dengan laporan kuartal I tahun 2024 berikut hasil produksi Harita Nickel antara lain 30.434 ton kandungan nikel dalam FeNi, berada diatas kapasitas terpasang yaitu 30.000 ton kandungan nickel dalam FeNi (PT MSP + PT HJF).

Baca Juga: Smelter HPAL Bakal Beroperasi Penuh, Produksi Nikel Harita Nickel (NCKL) Siap Naik

Selain itu, 16.717 ton kandungan nikel dalam MHP, berada di atas kapasitas terpasang yaitu 13.750 ton kandungan nikel dalam MHP (hanya PT HPL, PT ONC mulai berproduksi di kuartal kedua).

Catatan Kontan, Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengatakan saat ini di pasar global memang tengah terjadi penurunan harga nikel yang berpengaruh juga pada pendapatan perusahaan-perusahaan nikel dunia termasuk di Indonesia. 

"Penurunan ini tergantung dari berbagai faktor. Faktor yang pertama ada geopolitical tension, perang Ukrania dan Rusia ada juga perang di Timur Tengah. Itu semuanya mendorong volatitas harga nickel," katanya saat ditemui Kontan dalam acara Public Ekspose di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (27/06).

Selain karena geopolitik, Roy mengakui penurunan harga juga dipengaruhi adanya oversuplay nikel di Indonesia. Meski begitu, dirinya optimistis bahwa turunnya harga nikel di tahun ini tidak berlangsung lama. Sebab di Maret 2024, harga nikel sudah mulai menunjukkan kenaikan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×