Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemilik salah satu raksasa media di Indonesia, Hary Tanoesudibjo optimistis dengan layanan komunikasi sosial yang kini dikembangkan oleh perusahaannya Global Mediacom (BMTR).
Layanan aplikasi layanan percakapan (chatting) itu diharapkan mampu merekrut 170 juta pengguna. "Semenjak diiklankan di televisi, pengguna WeChat sudah menembus 90.000 pelanggan di Indonesia," kata Hary dalam peluncuran WeChat di Jakarta, Kamis (28/2).
Aplikasi layanan yang dikembangkan BMTR memiliki perbedaan dengan aplikasi-aplikasi sejenis seperti Whatsapp dan Line. Perbedaan itu terletak pada adanya kombinasi aplikasi layanan seperti Blackberry Messenger (BBM), Facebook, dan Twitter.
Oleh sebab itu, Hary optimistis layanan komunikasi sosial yang diluncurkannya itu mampu meraih pasar di Indonesia sebesar 170 juta pengguna. "Target kami adalah dari 250 juta populasi di Indonesia, 170 jutanya bisa menggunakan WeChat," tandas pemilik stasiun televisi RCTI tersebut.
Populasi kaum muda di Indonesia yang tinggi, yakni sekitar 70% di bawah 40 tahun, menyebabkan aplikasi layanan seperti WeChat ini diproyeksi tinggi peminat. Terlebih lagi, layanan WeChat akan diberikan secara gratis kepada pelanggan.
WeChat merupakan produk dari Tencent, perusahaan internet asal China yang hadir di Indonesia sejak tahun 2012 lalu. Layanan komunikasi sosial bebas biaya ini tersedia untuk smartphone dan kini telah memiliki 300 juta pengguna di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News