kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HBA Juni melesat, begini kata Samindo Resources (MYOH) dan Delta Dunia Makmur (DOID)


Jumat, 04 Juni 2021 / 20:33 WIB
HBA Juni melesat, begini kata Samindo Resources (MYOH) dan Delta Dunia Makmur (DOID)
ILUSTRASI. HBA Juni naik lagi


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara acuan (HBA) kembali menguat. Pada bulan Juni 2021, Kementerian ESDM mengungkapkan HBA naik menjadi US$ 100,33 per ton. Padahal di bulan Mei lalu, HBA masih berada di level US$ 89,74 per ton.

Di tengah penguatan harga batubara ini, sejumlah perusahaan yang terkait dengan bisnis tambang batubara pun berharap banyak. Salah satunya, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) yang masih menaruh asa. 

Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir mengatakan, perusahaan sebenarnya lebih berharap tren harga batubara stabil. Dengan demikian, perusahaan bisa lebih mantap dalam menentukan strategi dalam mengelola bisnis.

“Kalau terlalu volatil kami dari sisi kontraktor jasa pertambangan jadi kesulitan juga untuk menetapkan langkah-langkah strategis. Kalau mau keluarkan capex yang besar untuk alat-alat, khawatirnya harga turun lagi, jadi investasinya tidak maksimal,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Jumat (4/6).

Baca Juga: Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) Juni ditetapkan sebesar US$ 100,33 per ton

Menyoal target kinerja, saat ini MYOH masih berpegang pada target kinerja operasional yang sudah dicanangkan sebelumnya. 

Di mana untuk target volume overburden removal dicanangkan sebesar 36,4 juta ton untuk tahun ini. MYOH juga memprediksi produksi batubara (coal getting), pengangkutan batubara (coal hauling), dan pemboran eksplorasi (exploration drilling) masing-masing 10,2 juta ton (coal getting), 27,7 juta ton (coal hauling), dan 29.500 meter (exploration drilling).

Saat ini, Kideco Jaya Agung merupakan satu-satunya pemberi kerja yang dilayani oleh usaha jasa pertambangan MYOH. Kontrak antara perusahaan dengan anak usaha dari PT Indika Energy Tbk (INDY) masih berlaku hingga tahun 2023 mendatang. 

Sejauh ini, MYOH belum menerima permintaan resmi dari klien/pelanggan untuk mengungkit panduan kinerja operasional.

“Sampai saat ini baru pemberitahuan verbal, jadi untuk panduan target saya juga belum berani untuk umumkan secara formal,” tambah Zaki.

 

Sementara itu, Head of Investor Relations PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), Regina Korompis mengatakan, penguatan HBA membuat pihaknya lebih optimistis dalam melihat prospek bisnis. 

Namun demikian, penguatan HBA sejauh ini belum membuahkan permintaan dari pihak pemberi kerja untuk meningkatkan rencana kinerja operasional. 

“Belum ada (permintaan tambahan),” ujar Regina saat dihubungi Kontan.co.id (4/6).

Untuk tahun ini, DOID masih mengejar target  volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) sebanyak  sebanyak 310-350 juta bank cubic meter (BCM) serta target produksi batubara 45 juta-50 juta ton. 

Dalam empat bulan pertama tahun ini, DOID sudah mencatatkan realisasi OB 89,4 juta bcm dan produksi batubara 16,6 juta ton.

“Kami masih sejalan dengan target,” imbuh Regina.

Baca Juga: HBA April naik, ini rencana INDY dan DOID untuk produksi batubara di 2021

 

Untuk diketahui, perhitungan nilai HBA diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Sejak awal tahun 2021, nilai HBA cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$ 75,84 per ton di Januari, HBA naik pada Februari di US$ 87,79 per ton lalu sempat turun di Maret ke posisi US$ 84,47 per ton. 

Pada perkembangan selanjutnya, HBA terus mengalami kenaikan di dua bulan terakhir, yaitu ke level US$ 86,68 per ton pada bulan April lalu kembali naik menjadi US$ 89,74 per ton pada Mei 2021.

Selanjutnya: Harga batubara membara, simak rekomendasi dan prospek saham pilihannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×