kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Hemat Bahan Bakar, Kendaraan Listrik Mulai Masuk Sektor Perkebunan


Jumat, 25 April 2025 / 13:01 WIB
Hemat Bahan Bakar, Kendaraan Listrik Mulai Masuk Sektor Perkebunan
Salah satu unit kendaraan listrik yang digunakan di kebun sawit Tunas Sawa Erma (TSE) Group di Boven Digol, Papua Selatan. (ist)


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) kini tak hanya di jalanan kota saja. Sebab, kini mulai merambah sektor berat, salah satunya truk listrik yang diujicobakan di perkebunan kelapa sawit oleh Tunas Sawa Erma (TSE) Group. 

Langkah ini bukan sekadar penghematan bahan bakar, tetapi bagian dari strategi besar untuk menurunkan emisi karbon di sektor hulu industri sawit. 

Direktur TSE Group, Luwy Leunufna, mengatakan penggunaan kendaraan listrik (EV) di perkebunan menjadi salah satu upaya perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE). 

Baca Juga: Honda Perkenalkan Mobil Listrik Ye di China: GAC Honda GT & Dongfeng Honda GT

“Saat ini masih dalam tahap awal, kita uji coba dengan menggunakan penggantian dari kendaraan konvensional jadi electric vehicle. Kita berharap seiring berjalannya waktu, teknologinya akan semakin maju sehingga mimpinya sebagian besar alat yang kita pakai di perkebunan khususnya truk-truk yang dipakai itu diganti menjadi EV,” ucap Luwy dalam keteranganya. 

Luwy menambahkan, rencananya electric vehicle akan digunakan untuk menunjang aktivitas perkebunan, mulai dari pengangkutan tandan buah segar hingga operasional pekerja di wilayah perkebunan. 

Berdasarkan inventarisasi emisi, dua juta liter solar yang digunakan truk-truk TSE per tahun setara dengan 4.000 ton CO2e. Dengan elektrifikasi, angka tersebut bisa ditekan secara signifikan, sehingga menjadi kontribusi nyata otomotif dalam transisi energi bersih. 

Komitmen untuk menurunkan emisi ini sudah dilakukan sejak tahun 2023, di mana TSE Group berkomitmen menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target Net Zero Emissions. 

Baca Juga: Kendaraan Berbasis Hidrogen Lebih Murah Dibandingkan BBM dan Listrik! Ini Hitungannya

“Kita harus punya kebijakan yang kuat dan komitmen yang kuat. Komitmen yang kuat bukan soal komitmen internal saja tapi kita komunikasikan ke stakeholder yang lain. Jadi semua pihak akan melihat apakah kita sungguh-sungguh dan konsisten untuk menerapkan komitmen itu,” ucap Luwy. 

Komitmen TSE Group juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. 

Lewat kontribusi elektrifikasi armada, perusahaan turut mendukung pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia, yakni pengurangan emisi 29 persen pada 2030, atau hingga 41 persen dengan dukungan internasional.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kendaraan Listrik Mulai Masuk Sektor Perkebunan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2025/04/24/191200615/kendaraan-listrik-mulai-masuk-sektor-perkebunan.

Selanjutnya: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 24-30 April 2025, Nuvo-GIV Cair Diskon Rp 13.000

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 24-30 April 2025, Nuvo-GIV Cair Diskon Rp 13.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×