Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasca bersih-bersih gerai di semester I-2015, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mulai menyiapkan strategi seperti mempercantik gerai dan memberikan harga yang kompetitif untuk menarik konsumen datang berbelanja. Jangka panjang, kecantikan gerai ini untuk memperbaiki kinerja yang sedang kalut karena ekonomi sedang surut.
Arief Istanto, Direktur PT Hero Supermarket Tbk mengatakan, pihaknya mulai mempercantik gerai sejak awal tahun 2015 dan dilanjutkan pada tahun mendatang. Ke depan, konsumen akan melihat wajah baru gerai grup HERO seperti rak barang lebih rendah dan pendek untuk kemudahan konsumen mengambil barang, serta memperluas rak sayuran, daging dan buah agar konsumen lebih leluasa memilih barang.
"Investasinya untuk penampilan dan layout gerai ini berbeda-beda setiap gerai. Kisarannya, sekitar Rp 1 miliar per gerai," katanya, kepada KONTAN, Kamis (12/11). Perusahaan berkode saham HERO ini akan mendandani gerai secara bertahap dari total 208 gerai besar per kuartal III-2015, yakni 53 gerai Giant Estra dan 155 gerai Hero Supermarket dan Giant Ekspres.
Tak hanya mempercantik gerai, Hero Supermarket akan menawarkan harga yang kompetitif untuk konsumen. Misalnya, HERO memiliki konsep untuk menawarkan harga murah untuk sayuran, daging dan buah-buahan di pagi hari. Arief bilang, mayoritas ibu-ibu rumah tangga berbelanja di pagi hari sehingga cara ini dapat meningkatkan daya tarik pelanggan. "Kami usahakan harga lebih murah dari pesaing untuk produk segar," tambahnya.
Sayangnya, ia enggan membocorkan harga yang lebih kompetitif dari pesaing tersebut. Yang jelas, untuk memperoleh harga produk segar yang lebih kompetitif, perusahaan meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam rantai pasokan (supply chain) produk segar dengan cara melakukan pembelian langsung dari perkebunan dan peternakan.
Harapannya, supay ini dapat menarik konsumen untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di bawah gerai payung Hero Supermarket. Alhasil, penjualan yang besar akan memperbaiki pendapatan dan laba HERO yang sedang turun di tahun 2015 ini. "Harusnya, tahun depan bisa turnaround. Karena HERO sudah banyak bersih-bersih tahun ini," jelas Arief.
Adapun, HERO mencatat pendapatan bersih naik 12,40% menjadi Rp 11,34 triliun per kuartal III-2015 dibandingkan posisi Rp 10,09 triliun per kuartal III-2014. Sayangnya, perusahaan masih mencatat kerugian laba sebesar Rp 30,75 miliar per kuartal III-2015, dari keuntungan sebesar Rp 53,01 miliar per kuartal III-2014.
Masih tambah gerai
Arief menambahkan, meskipun manajemen telah memangkas jumlah gerai, namun perusahaan tetap akan menambah gerai pada tahun 2016. Rencananya, Hero Supermarket akan menambah tiga gerai Giant Ekstra, 3 gerai Giant Ekspres, dua gerai Hero, dan lima gerai Guardian, Sedangkan, Starmart tidak ada rencana untuk penambahan gerai setelah tidak menguntungkan.
Hero Supermarket merogoh kocek sekitar Rp 20 miliar-Rp 50 miliar untuk mendirikan gerai Giant Ekspress dan Hero. Serta investasi sebesar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar untuk mendirikan gerai Giant Ekstra. Mayoritas gerai baru ini akan berdiri di luar pulau Jawa untuk menjaring konsumen dari kelas lain di pulau Jawa ini.
Pada 30 September 2015, perusahaan mengoperasikan 633 gerai, yang terdiri dari 53 gerai Giant Ekstra, 155 gerai Hero Supermarket dan Giant Ekspres, 338 gerai Kesehatan dan Kecantikan, satu IKEA dan 86 Starmart convenience stores.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News