kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HET minyak goreng tak efektif di pasar tradisional


Kamis, 09 November 2017 / 18:55 WIB
HET minyak goreng tak efektif di pasar tradisional


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga mengatakan, Peraturan Kementerian Perdagangan yang mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng berhasil ditetapkan di pasar eceran modern, namun tak terlalu efektif diterapkan di pasar eceran tradisional.

Saat ini Kemdag memang menerapkan HET minyak goreng curah sebesar Rp 10.500 per liter, sementara HET minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000 per liter. Tapi, pelaku pasar eceran tradisional banyak yang menentukan harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana sesukanya.

"Kemasan sederhana lebih banyak disupai ke pasar modern supaya menjadi benchmark bagi pasar tradisional. Harapannya, pasar tradisional mau mengikuti," ujar Sahat kepada KONTAN, Kamis (9/11).

Menurut Sahat, masih banyak pedagang yang menjual minyak goreng kemasan dengan harga lebih murah, dan adapula yang menjual harga minyak curah lebih tinggi dari HET. Dia bilang, hampir 90% pasar yang tidak mengikuti HET ini.

Sahat berpendapat, hal ini diakibatkan sulitnya pemerintah mengontrol pasar tradisional, serta belum ada mekanisme sanksi bagi pedagang di pasar tradisional yang melanggar aturan HET tersebut.

Karena itu, GIMNI berharap, asosiasi-asosiasi yang berhubungan dengan pedagang pasar retail tradisional berperan aktif. "Kami harapkan mereka yang membeli curah, mereka yang memasarkan dan mengontrol. Sampai sekarang belum ada, masih distributor yang menentukan harga," kata Sahat.

Ia juga berharap peraturan tentang HET minyak goreng ini dapat dilaksanakan pada awal tahun depan dan pemerintah dapat mengawasi pasar-pasar tradisional ini.

Sahat juga berharap, HET untuk minyak goreng kemasan sederhana juga dinaikkan tahun depan, lantaran harga plastik yang terus meningkat. Menurutnya, produsen sudah kesulitan karena harga yang ditetapkan saat ini sehingga banyak produsen minyak goreng yang mengandalkan minyak goreng premium untuk mensubsidi minyak goreng.

"Itu agak berat, karena itu kami berharap setelah Desember, harga minyak horeng kemasan sederhana bisa Rp 11.800 per liter," kata Sahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×