kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hexindo Adiperkasa Kebagian Berkah Kenaikan Harga CPO dan Batubara


Kamis, 17 Februari 2022 / 21:45 WIB
Hexindo Adiperkasa Kebagian Berkah Kenaikan Harga CPO dan Batubara
ILUSTRASI. Hexindo Adiperkasa (HEXA) mencatatkan kenaikan permintaan lebih dari 30% pada awal tahun 2022.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mencatatkan kenaikan permintaan lebih dari 30% pada awal tahun 2022 atau pada kuartal keempat tahun buku laporan keuangannya. Permintaan alat berat terbanyak berasal dari sektor agroindustri dan pertambangan.

Presiden Direktur Hexindo Adiperkasa Djonggi Gultom mengatakan, kenaikan permintaan dari kedua sektor tersebut seiring dengan meningkatnya harga jual crude palm oil (CPO) dan batubara. Kondisi ini membuat aktivitas di kebun sawit dan pertambangan batubara meningkat sehingga membutuhkan lebih banyak alat berat.

Hal tersebut terlihat dari kenaikan pembelian alat berat oleh kontraktor perkebunan yang bekerja untuk grup perkebunan sawit besar. Sementara itu, perusahaan perkebunan sawit skala menengah dan kecil (perorangan) banyak membeli unit alat berat untuk kebutuhan perawatan kebunnya.

Baca Juga: Hexindo Adiperkasa (HEXA) optimistis penjualan alat berat tumbuh signifikan

Lebih lanjut, porsi penjualan alat berat ke sektor agroindustri dan pertambangan memang sudah lebih mendominasi pada kuartal I sampai dengan kuartal ketiga (April 2021-Desember 2021), yakni agroindustri 33% dan pertambangan 30%. Hal ini membuat porsi penjualan alat berat untuk sektor kehutanan pada periode tersebut jadi berkurang, yakni hanya sebesar 23%. 

"Porsi penjualan ke sektor pertambangan dan agroindustri lebih tinggi di sepanjang sembilan bulan pertama tahun buku. Padahal, pada akhir tahun buku sebelumnya, kontribusi penjualan ke sektor agrobisnis dan kehutanan berimbang," ucap Djonggi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/2).

Secara rinci, penjualan alat berat ke sektor agroindustri sepanjang April-Desember 2021 mencapai 488 unit, naik dari periode sama tahun 2020 yang sebanyak 245 unit. Kemudian, penjualan ke sektor pertambangan mencapai 454 unit, naik dari periode sama tahun sebelumnya sebanyak 70 unit. Lalu, penjualan alat berat ke sektor kehutanan mencapai 346 unit, naik dari sebelumnya sebanyak 212 unit. 

Baca Juga: Produksi alat berat diprediksi naik di 2022, ini penyebabnya

Meskipun penjualan alat berat ke sektor agroindustri dan pertambangan menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan penjualan ke sektor kehutanan, Hexindo kini menghadapi tekanan dari eksternal. "Secara kuantitas memang meningkat, tetapi tahun ini kami menghadapi tekanan dari sisi kompetisi khususnya dari pabrikan China," kata Djonggi.

Oleh karena itu, Hexindo akan melakukan beberapa inisiatif untuk menjadi one stop solution bagi pelanggan. Untuk sektor kehutanan yang porsinya sempat menurun, Hexindo juga akan mengikuti perkembangan kebutuhan saat ini dan ke depannya.

Khusus alat berat sektor kehutanan, Hexindo tengah menginisiasi untuk melengkapinya dengan full mechanization harvesting process. Hexindo menggandeng pabrikan attachment dan peralatan pendukung lainnya seperti harvester head, felling head, tree shear, cultivator, grass cutter, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×