Reporter: Nurmayanti | Editor: Test Test
JAKARTA. Produsen baja nasional dapat bernapas lega. Pelan tapi pasti harga baja di pasar dunia terus merangkak naik. Produsen baja nasional yang tergabung dalam The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memperkirakan, harga baja akan tumbuh 30%-40% hingga akhir April 2010 dari harga tahun lalu.
Wakil Ketua IISIA Irvan Kamal mengungkapkan, membaiknya harga baja dunia karena beberapa sebab. Mulai dari antisipasi industri akan terjadinya kenaikan harga bahan baku. Para industri kembali berbondong-bondong membuka pesanan baja bagi di industrinya. “Itu sebabnya kenapa orang memperkirakan harga baja akan naik,” tutur Irvan kepada KONTAN, Rabu (3/2).
Faktor lainnya, Irvan mengungkapkan adalah dampak pemulihan ekonomi secara global. Terutama kondisi perekonomian di Negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa. Geliat industri di Negara-negara maju kembali bangkit dari keterpurukan dampak krisis ekonomi global.
Perkiraan membaiknya harga baja tersebut, kata Irvan, tak hanya untuk produk bahan baku semata. Namun, juga termasuk harga jadi produk baja. Dia mencontohkan, harga bahan baku baja seperti iron ore yang diperkirakan naik dari US$ 110 per ton pada akhir 2009 menjadi US$ 140 per ton di tahun ini. Kemudian scrap harganya akan naik dari US$ 335 per ton menjadi US$ 385 per ton. “Akibat dari kenaikan semi finishing product dan raw material baja ini maka produk baja juga ikut naik,” lanjut Irvan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News