Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi nilai kontrak hingga bulan Februari sebesar Rp1,6 triliun. Target kontrak baru di sepanjang tahun ini adalah sebesar Rp2 triliun sampai Rp 2,5 triliun di mana meningkat sebesar 20%-40% dibandingkan realisasi nilai kontrak di tahun 2023 yaitu Rp1,7 triliun.
Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary mengatakan beberapa proyek yang digarap berasal dari kontrak dengan internal dan eksternal. Proyek eksternal yang didapat adalah Pekerjaan Pembangunan Tembok Penahan Jembatan Enim 1 - Jembatan Enim 2, Proyek Pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang Seksi III, dan Proyek Jalan Tol Bayung Lencir Tempino Seksi 1.
Sedangkan proyek internal yang sedang digarap antara lain Proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome - Manggarai), Proyek Jalan Akses Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan Paket III, dan lain sebagainya. WSBP berkomitmen untuk selalu menerapkan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko yang baik dalam setiap proses bisnisnya.
Baca Juga: Lunasi Utang, Waskita Beton (WSBP) Lelang Aset Rp 11,22 Miliar
Ia menilai raihan kontrak di awal tahun ini juga sejalan dengan prospek bisnis beton precast di tahun 2024 dinilai sangat baik dengan dukungan penuh dari pemerintah.
"Dan seluruh lini selama ini terhadap pembangunan infrastruktur terutama yang berdasar atas kesadaran lingkungan, ditambah kondisi perekonomian Indonesia pasca pemilu yang lebih stabil," katanya kepada KONTAN, Minggu (24/3).
Di tahun ini, WSBP memiliki tanggung jawab untuk menjalankan bisnis hijau dalam membangun infrastruktur Indonesia dan menerapkan standar industri hijau. Terbukti dengan adanya pengembangan produk yang dibuat secara ramah lingkungan dan minim limbah, seperti produk Modular dan SPRigWP. Selain itu, WSBP juga menggunakan bahan material substitusi yang ramah lingkungan seperti Fly Ash pada kandungan semen.
Untuk itu, dalam mencapai target tahun ini, WSBP menjalankan beberapa strategi bisnis dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar, mengoptimalkan manajemen rantai pasok, efisiensi melalui penyempurnaan metode kerja dan digitalisasi, serta optimalisasi aset non-produktif melalui program aset disposal maupun skema penyewaan.
Ia menambahkan, WSBP juga diberikan kepercayaan dalam pembangunan IKN. Nilai kontrak yang didapatkan dari proyek IKN adalah sebesar Rp 407,9 miliar yang mencakup Proyek Tol IKN Segmen SP. Tempadung - Jembatan Pulau Balang STA 0+000 - 6+675, Proyek Design & Build Pembangunan Bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Pada Kawasan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara, Proyek Kantor Kementerian Koordinator 4, Proyek Pembangunan IPAL KIPP IKN, dan lainnya.
WSBP juga menyuplai produk readymix untuk beberapa proyek IKN salah satunya adalah proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dari pemilik Proyek PTPP Markinah KSO senilai Rp 11,3 miliar.
Ini merupakan proyek pembangunan jalan akses di KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) yang mengapit area Istana Negara dan Kantor Presiden. Selain itu Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur IKN Nusantara merupakan salah satu area jalan di IKN Nusantara yang dipasang teknologi terowongan multi utilitas atau multi utility tunnel (MUT).
Pada proyek jalan akses ini, WSBP menyuplai readymix tipe Fc 10, Fc 15, Fc 20, Fc 22, Fc 25, Fc 30, dan Fc 35 sebesar 4.387 m3 yang dikirimkan dari Batching Plant Sepaku yang berjarak sekitar 10-15 km dari lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News