Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, pabrik gula BUMN berhasil memproduksi gula sebanyak 522.269 ton atau meningkat sekitar 40,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Deputi Bidang Usaha Industri Agro Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan produksi gula ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan majunya masa giling.
"Masa giling tahun 2018 lebih maju sehingga hasil gula lebih banyak. Tetapi, akhir gilingnya juga akan maju," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (2/8).
Tahun ini, produksi gula pabrik gula (PG) BUMN diperkirakan akan meningkat sekitar 27% dari 1,1 juta ton menjadi 1,4 juta ton. Di mana PTPN memproduksi 1,1 juta ton gula dan RNI sebanyak 340.000 ton. Dari produksi tersebut, petani memiliki gula sebanyak 66% dan pemerintah memiliki gula sebesar 33%.
Peningkatan produksi ini merupakan akibat dari naiknya rendeman dan adanya tambahan areal tanam. Rendeman ini meningkat karena cuaca yang baik serta revitalisasi pabrik yang mulai berjalan.
Rendeman tahun ini diperkirakan 8% dibandingkan rata-rata tahun lalu sebesar 7,23%. Sementara total area tebu holding diperkirakan sekitar 195.900 ha dibandingkan tahun lalu yang sekitar 176.800 ha. "Hanya biasanya, realisasi area dibandingkan prognosa hanya 80%," tambah Wahyu.
Sementara itu, Wahyu pun membeberkan bahwa saat ini pemerintah tengah mengkaji ulang neraca gula nasional sehingga data yang didapatkan lebih valid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News