Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengkaji ulang terkait kebutuhan gula konsumsi. Hal ini dilakukan lantaran penyerapan gula yang di produksi di dalam negeri tidak maksimal.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, perhitungan ini tengah di lakukan bersama dengan kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, hingga Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Budi menjelaskan, pemerintah akan menghitung berdasarkan kebutuhan konsumsi gula per kepala keluarga.
“Dengan ini, kita bisa tahu persis mau impor gula konsumsi itu berapa banyak,” tambahnya saat di temui di Gedung Kementerian Perekonomian, Selasa (1/8).
Dia menjelaskan, saat ini data gula yang belum terserap sebesar 600 ribu ton. Sehingga, upaya pemerintah dalam hal ini untuk meminimalisir data yang tidak valid.
Dia melanjutkan, ke depannya produksi dalam negeri dan gula produksi petani harus terserap dengan kebutuhan yang rill.
“Sementara ini kebutuhannya tidak bisa terbaca yang benar rilnya berapa, ini sedang di hitung. Makanya ini sedang di hitung biar tidak terjadi seperti ini lagi. Akhintya gula petani berlebihan dan tidak terserap,” tambahnya.
Namun sayangnya, Budi tidak bisa memastikan kapan data yang tengah di olah ini rampung. Namun, Bulog bisa menyerap stok gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News