kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Medio April, Duta Graha Berhasil Menggenggam Proyek Senilai Rp 1,7 Triliun


Kamis, 16 April 2009 / 10:55 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski krisis ekonomi global belum belum berakhir, PT Duta Graha Indah Tbk masih bisa mencapai kinerja yang lumayan. Buktinya, sejak Januari hingga medio April 2009, perusahaan kontraktor ini sudah berhasil menggenggam proyek senilai Rp 1,73 triliun.

Proyek Rp 1,73 triliun tersebut merupakan proyek pesanan alias order book yang bakal mereka kerjakan selama tahun ini. Proyek tersebut berasal dari 41 kontrak multi years alias lebih dari satu tahun anggaran dari pemerintah dan swasta. Dari nilai perolehan proyek itu, sebesar Rp 300 miliar sudah masuk ke kantong Duta Graha.

Proyek yang sedang dikerjakan Duta Graha antara lain proyek jalan raya di Niasirigasi di Padang, dan sejumlah proyek di berbagai daerah lain.

Di luar itu, Duta Graha masih membidik kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun selama 2009. Jadi, target total kontrak perusahaan yang di bursa dikenal dengan kode saham DGIK ini pada tahun 2009 adalah Rp 3,4 triliun.

“Untuk tahun ini, kami akan lebih banyak membidik proyek-proyek pemerintah, termasuk di daerah,” kata Johan Halim, Corporate Secretary Duta Graha, Rabu (15/4).

Tahun ini, pemerintah memang menganggarkan Rp 35,7 triliun untuk berbagai proyek infrastruktur. Antara lain proyek pembangunan jalan dan jembatan Rp 16,3 triliun, proyek pengairan Rp 10,62 triliun, perumahan Rp 3,8 triliun, dan pembangunan pengelolaan limbah Rp 644 miliar.

Lantaran proyek pemerintah terbilang banyak, Duta Graha yakin pendapatan mereka di 2009 lebih besar ketimbang 2008. "Saya yakin, hingga akhir 2009 pendapatan tumbuh 15%-20% dibanding 2008," ujar Direktur Utama Duta Graha Dudung Purwadi.

Tahun 2008 lalu Duta Graha mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun, naik 35% ketimbang pendapatan 2007.

Secara umum, kata Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto, pada 2009 ini pasar konstruksi sebagian besar dari proyek pemerintah, porsinya 70%, sisanya swasta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×