kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga September, Plasticpay berhasil kumpulkan 15,3 ton sampah botol plastik


Rabu, 15 September 2021 / 19:49 WIB
Hingga September, Plasticpay berhasil kumpulkan 15,3 ton sampah botol plastik
ILUSTRASI. Fasilitas pengumpulan sampah plastik Plasticpay Dropbox dari?Inocycle Technology.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Plasticpay Teknologi Daurulang yang merupakan sebuah perusahaan platform digital berbasis sosial digital sekaligus sebagai entitas usaha dari PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), terus menggencarkan ekspansi untuk memperluas area layanan memasuki kota Solo pada Kuartal IV-2021, serta akan berlanjut memasuki kota Surabaya.

Langkah ini bagian dari upaya Plasticpay dalam mengumpulkan lebih banyak sampah plastik langsung dari penggunanya, dengan memanfaatkan sistem digital.

Tercatat hingga September 2021, Plasticpay berhasil mengumpulkan sekitar 15,3 ton sampah botol plastik melalui Plasticpay dropbox yang terpasang di area Jabodetabek.

Suhendra Setiadi, selaku CEO Plasticpay dan juga Direktur INOV mengatakan, sejalan dengan misi untuk memberikan solusi dalam mengatasi sampah plastik di Indonesia, pihaknya terus memasuki kota-kota baru untuk pemasangan Plasticpay Dropbox sekaligus mengedukasi lebih banyak masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah dengan tepat.

"Hingga saat ini, kami telah memiliki ratusan titik Plasticpay Dropbox di area Jabodetabek, dan akan terus ditingkatkan sampai akhir 2021,"jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/9)

Baca Juga: Daur ulang sampah plastik meningkat, Inocycle Technology (INOV) gencarkan ekspansi

Lebih lanjut Suhendra menjelaskan, dalam rangka mengatasi masalah sampah di Indonesia, Plasticpay telah terlibat dan berkolaborasi dalam webinar bersama para Menteri Republik Indonesia yang bertema “Berbagi Peran Dalam Bersihkan Indonesia”.

Diskusi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 7 kementerian, serta para praktisi pengelolaan sampah di Indonesia.

Kegiatan tersebut merupakan wujud dari refleksi tanggung jawab masing-masing stakeholder, serta bertujuan memunculkan semangat kolaborasi untuk membersihkan Indonesia dari masalah sampah. Di mana menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah di tahun 2020.

“Diharapkan melalui kolaborasi-aksi yang dilakukan oleh semua pihak, kita dapat mewujudkan pengelolaan sampah 100%, serta target pengurangan sampah sebanyak 30% dan pengurangan 70% sampah plastik ke laut pada tahun 2025,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suhendra juga menyampaikan peran Plasticpay sebagai platform digital pengelolaan sampah plastik, di mana setidaknya memberikan lima solusi dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia.

Baca Juga: Pendapatan ditargetkan naik 15%, ini strategi bisnis Inocycle Technology Group (INOV)

Pertama, Plasticpay berkomitmen untuk meningkatkan tingkat daur ulang (recycle rate) serta mengembangkan program pemberdayaan UMKM.

Kedua, mengurangi impor sampah plastik yang merupakan bahan baku untuk didaur ulang, ketiga yaitu meningkatkan dampak sosial dan finansial bagi masyarakat.

Keempat, Plasticpay secara aktif memberikan edukasi dan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat mengenai sampah, serta yang terakhir yaitu menciptakan ethical practice tanpa melibatkan tenaga kerja di bawah umur.

“Diharapkan melalui program dan upaya yang kami lakukan, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah dengan benar, serta dapat membantu mewujudkan misi pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah terutama sampah plastik yang dibuang ke laut," tutup Suhendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×