kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga September, produksi migas BP Berau sekitar 1,2 bcf


Rabu, 16 Oktober 2019 / 19:50 WIB
Hingga September, produksi migas BP Berau sekitar 1,2 bcf
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas di area fasilitas pencairan gas alam di Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (21/9). Tangguh LNG memiliki cadangan sebanyak 16 tcf (triliun kaki kubik) sementara produksi rata-rata sebesar 1,4 bcfd (miliar kaki kubi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BP Berau Ltd sebagai operator Blok Tangguh di Papua terus berupaya melakukan optimasi produksi jelang berakhirnya tahun 2019.

Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengungkapkan, hingga saat ini produksi gas Blok Tangguh berkisar 1,2 miliar kaki kubik (billion cubic feet) per hari.

"Sementara untuk kargo LNG sejauh ini masih sesuai rencana dengan target hingga akhir tahun sebanyak 118 kargo LNG," ujar Moektianto, Rabu (16/10).

Baca Juga: Perang dagang menekan harga ICP bulan Agustus ke level US$ 57,27 per barel

Sayangnya, Moektianto tidak ingat pasti berapa realisasi produksi sejauh ini. Yang terang, angka produksi kargo LNG tidak akan berbeda jauh untuk tahun 2020 mendatang.

Moektianto menuturkan, pada tahun depan BP Berau menargetkan produksi kargo LNG sebanyak 121 kargo lewat fasilitas pengolahan Tangguh Train I dan Tangguh Train II.

Adapun, pada semester 2 tahun depan, pihak BP kembali merencanakan pemeliharaan pada fasilitas pengolahan Tangguh Train II.

Baca Juga: BP Berau kebut proyek Train Tangguh III

Kendati demikian, menurutnya hal ini tidak akan berpengaruh pada rencana produksi sebab telah direncanakan. "Tahun ini kan train I (turn around), tahun depan turn around di train II. Jadi trainnya harus dimatikan dulu karena prosedurnya memang begitu ya untuk masalah safety," jelas Moektianto.

Lebih jauh Moektianto bilang pihaknya terus berupaya dalam melakukan optimasi produksi dengan berfokus pada tiga hal. Ketiga pilar tersebut yakni safe operation, efficient of operation dan sustainable operation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×