Reporter: Nurmayanti | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Prospek bisnis otomotif di Indonesia masih cerah. Hal ini lah salah satu faktor yang mendorong produsen truk asal Jepang, PT Hino Indonesia Manufacturing, berencana melakukan ekspansi usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi truk mereka.
Hino berencana menaikkan kapasitas produksi truk dari 10.000 unit menjadi 30.000 unit per tahun. Ekspansi usaha ini menghabiskan investasi sekitar US$ 17 juta.
"Realisasi investasi ini paling cepat berlangsung di tahun ini. Jika tidak, kemungkinan akan terlaksana pada 2010," kata Panggah Susanto, Direktur Industri Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Ditjen Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian, Kamis (29/10).
Realisasi investasi ini, papar Panggah, menunjukkan Hino optimistis permintaan kendaraan angkutan barang akan terus tumbuh seiring dengan pulihnya perekonomian nasional dari dampak buruk krisis ekonomi global.
Sebetulnya, menurut rencana awal, Hino akan merealisasikan ekspansi usaha ini pada 2008 lalu. Namun, prinsipal menunda lantaran keburu terjadi krisis ekonomi global pada kuartal keempat 2008.
"Mereka menunda realisasi investasi hingga sekarang, karena ingin melihat situasi dulu,” kata Panggah. Dalam ekspansi ini, Hino akan meningkatkan kapasitas produksi truk di pabriknya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Adapun jenis truk yang diproduksi Hino, antara lain dump truck, light truck, dan truk jenis lainnya.
Selain membuat truk, papar Panggah, ekspansi usaha Hino ini juga mencakup produksi komponen penunjang truk buatan Hino. Terkait hal ini, pemerintah meminta Hino meningkatkan penyerapan komponen lokal dalam produk buatannya.
"Kami akan mendorong agar Hino lebih banyak memasukan komponen lokal dalam produk buatannya, itu sudah keharusan,” tandas Panggah.
Sekadar informasi, berdasarkan website Hino, saham perusahaan yang berdiri sejak 1982 ini dimiliki oleh tiga pihak. Mereka adalah Hino Motors ltd yang memiliki saham sebesar 40%, PT Indomobil Sukses International dengan kepemilikan saham 40%, dan Sumitomo Corporation yang menguasai 20% saham.
Menteri Perindustrian M. S. Hidayat gembira dengan rencana realisasi investasi Hino ini. Dia menilai realisasi investasi Hino menjadi pertanda minat investasi prinsipal asal Jepang di Indonesia masih besar. "Investasi Hino truk ini tidak lama lagi akan diresmikan,” tandasnya.
Investasi perusahaan Jepang di Indonesia terbilang paling besar. Mereka tak hanya masuk di otomotif, tapi juga elektronika. Bahkan, Jepang berminat bekerjasama di bidang kawasan industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News