Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengaku banyak anggotanya terdampak pemadaman listrik. Salah satu yang paling terasa adalah point of sale (POS) system.
POS System merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan ritel. Biasanya terintegrasi antara mesin kasir atau cash register dengan komputer yang keduanya membutuhkan listrik.
Baca Juga: Hari belanja diskon digelar serentak, simak tanggal dan lokasinya
"Terganggu, POS dan mesin EDC tidak bisa transaksi," ujar Budiardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo kepada KONTAN, Senin (5/8).
Ia menyebut bahwa tidak semua pengelola mall atau pusat belanja juga langsung bisa mere-cover kebutuhan listrik dengan genset secara cepat. Akibatnya tentu saja operasional tenant menjadi terganggu.
"Ada beberapa mall mati lampunya lama, genset-nya lama nyala," lanjutnya.
Padahal perjanjian sewa tenant di mall maupun pusat perbelanjaan aliran listrik harus tetap ada, baik itu pasokan dari PLN maupun genset. Sehingga penyewa tidak perlu menyediakan back up power lagi. "Kami sudah bayar charge listriknya pak, genset kan milik mall," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News