Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Ia mengatakan bahwa produk tembakau inovatif bebas asap, yang lahir dari riset panjang, memiliki dampak ekonomi yang panjang, seperti penyerapan tenaga kerja, penerimaan pajak dan cukai, serta devisa bagi negara. Ditambahkan juga, Ditjen Bea dan Cukai akan terus mendukung upaya ini dari sisi pelayanan ekspor dan impor.
Pada tahun 2023, Sampoerna menginvestasikan US$ 330 juta atau setara Rp 5,3 triliun untuk pembangunan fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini merupakan pabrik produk tembakau inovatif bebas asap Philip Morris International (PMI) pertama di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.
Tidak hanya melayani pasar domestik, fasilitas ini juga memasok kebutuhan ekspor di wilayah Asia Pasifik, menjadikan Sampoerna sebagai pusat ekspor PMI ke lebih dari 30 tujuan ekspor, baik untuk produk rokok maupun produk tembakau yang dipanaskan.
Fasilitas produksi di Karawang ini dilengkapi dengan laboratorium penelitian dan pengembangan kelas dunia (advanced lab), yang merupakan satu dari empat laboratorium produk tembakau inovatif bebas asap milik PMI di dunia dan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Laboratorium ini melakukan pengujian dan analisis kualitas produk tembakau inovatif bebas asap di berbagai afiliasi PMI, didukung oleh 200 tenaga ahli Indonesia dengan kualifikasi tinggi.
”Hadirnya produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia adalah wujud komitmen perusahaan untuk terus melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitan ilmiah serta pendekatan pengurangan bahaya pada produk tembakau. Upaya ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa,” ujar Elvira.
Elvira menambahkan berbagai pencapaian yang diraih oleh Sampoerna tidak lepas dari dukungan penuh yang selama ini diberikan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang menjadi salah satu motor pertumbuhan bisnis perusahaan. ”Kami percaya bahwa potensi ekspor masih dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan Kementerian Keuangan dalam bentuk kebijakan yang tepat untuk mendorong ekspor ke pasar global,” ujar Elvira.
Selain itu, Elvira menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi usaha yang kondusif di Indonesia. Upaya pemerintah yang konsisten terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi telah menginspirasi optimisme di kalangan dunia usaha dan investor.
“Sampoerna berharap kolaborasi yang baik antara pemerintah dan sektor industri dapat terus terjalin untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Elvira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News