Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk. meresmikan dua fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) baru di Kota Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Peresmian kedua pabrik ini merupakan bagian dari investasi Sampoerna pada tahun 2024, yang sebelumnya juga mencakup perluasan kemitraan dengan 5 mitra produksi sigaret (MPS) yang dimiliki oleh koperasi dan pengusaha daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dengan tambahan investasi tersebut, saat ini Sampoerna memiliki 9 pabrik, termasuk 6 pabrik SKT, bermitra dengan 43 MPS di berbagai kota/kabupaten di pulau Jawa, dan secara keseluruhan mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan, baik langsung maupun tidak langsung, di seluruh Indonesia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan apresiasi atas investasi Sampoerna ini yang juga berhasil menyerap tambahan ribuan tenaga kerja. Dia bilang Penciptaan lapangan kerja berkualitas adalah prioritas utama Pemerintah.
"Satu hal yang saya lihat dan rasakan hari ini adalah antusiasme, semangat, dan kebahagiaan para pekerja terutama ibu-ibu pelinting. Berarti Sampoerna sudah melakukan sesuatu yang benar dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Selasa (17/12).
Baca Juga: Harga Eceran Rokok Naik, Wamenperin Berharap Industri Tembakau Bertahan
"kami akan terus memberikan support dan fasilitas agar investor jangka panjang seperti Sampoerna terus bisa berinvestasi dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan di Indonesia, apalagi Sampoerna telah mengekspor produknya ke 30 tujuan ekspor di Asia Pasifik,” tambah Rosan.
Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menambahkan, sektor SKT telah menyerap ribuan tenaga kerja di wilayahnya, terutama dari kalangan perempuan. ”Jawa Timur berkontribusi 60% dari total penerimaan cukai hasil tembakau negara. Setiap tahun kita menyumbang Rp 129 triliun. Ini semua berkat kerja keras ibu-ibu semua,” kata Adhy Karyono.
Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi menambahkan, sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 111 tahun di Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk dapat berkembang bersama Indonesia serta berkontribusi dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% melalui investasi berkelanjutan, inovasi, hilirisasi, dan penyerapan tenaga kerja.
"Investasi kami di sektor padat karya SKT merupakan salah satu upaya kami untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar dia.
Pembukaan dua pabrik SKT dan perluasan kemitraan dengan lima MPS baru pada tahun 2024 merupakan realisasi dari rencana investasi Sampoerna untuk menambah serapan tenaga kerja.
Baca Juga: Harga Jual Eceran Rokok Resmi Naik di Awal 2025, Begini Respon APVI
“Pabrik SKT baru kami di Blitar dan Tegal akan menyerap lebih dari 3.500 tenaga kerja baru, di mana 2.000 di antaranya telah mulai bekerja saat ini. Dari 90.000 tenaga kerja Sampoerna, mayoritas di antaranya merupakan karyawan SKT yang didominasi oleh perempuan-perempuan hebat,” papar Ivan.
Fasilitas produksi SKT di Blitar dan Tegal sendiri melengkapi 4 pabrik SKT Sampoerna yang sudah ada di Surabaya, Malang, dan Probolinggo, Jawa Timur. Seperti keempat pabrik tersebut, Ivan mengatakan keberadaan pabrik SKT Blitar dan Tegal mampu menciptakan efek berganda yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya usaha-usaha masyarakat yang bermunculan di sekitar pabrik, mulai dari warung kelontong, makanan minuman, jasa transportasi, hingga kos-kosan.
Selanjutnya: BRI Insurance Bayar Klaim Asuransi Gempa Bumi
Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News