kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.400   -33,00   -0,20%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Honda Investasi Pabrik Pelek Senilai US$ 30 Juta


Senin, 02 Maret 2009 / 12:01 WIB
Honda Investasi Pabrik Pelek Senilai US$ 30 Juta


Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Memasuki kuartal kedua 2009 ini, pabrikan sepeda motor terbesar nasional, Astra Honda Motor (AHM) semakin agresif. Saat ini AHM tengah mempersiapkan pabrik pelek racing alias casting wheel. Rencananya, pembangunannya dapat segera dimulai pada April mendatang.

Untuk pembangunan satu buah pabrik seluas 1 hektare di Cikarang tersebut, Honda menanamkan investasi sekitar US$ 30 juta. ”Ini masih satu area dengan pabrik Honda,” tandas Vice President AHM Siswanto Prawiroatmodjo, Minggu (1/3) di Jakarta.

Pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi sekitar 500.000 unit pelek racing per tahun pada fase pertama ini. Bila fase ini berjalan dengan baik, mereka berharap bisa meningkatkan kembali kapasitas produksinya hingga menjadi 1 juta unit. ”Adapun kapasitas terpasangnya sekitar 3 juta unit,” tukasnya.

AHM mengakui, selama ini mereka hanya mengandalkan pasokan dari produsen lokal untuk memasok pelek racing. Misalnya saja dari N Kei, Excell dan Bako. Dan dengan hadirnya pabrik ini, sama sekali tidak akan mengganggu pasokan dari vendor.

Secara umum, kebutuhan pelek racing di 2009 ini akan semakin meningkat. Bisa dibilang kebutuhannya mencapai 70% dari penjualan motor Honda secara keseluruhan. ”Apabila target penjualan Honda pada 2009 ini mencapai 2,15 juta unit, maka kebutuhannya mencapai 1,5 juta unit,” tandasnya.

Sedangkan pada tahun 2008 kebutuhan pelek racing itu sekitar 60 % dari penjualan motor Honda sebanyak 2,8 juta unit. Itu artinya kebutuhannya mencapai sekitar 1,6 juta unit pelek racing. Sisanya tentu saja adalah pelek jari-jari.

Hanya saja, AHM akan menggunakan pelek racing itu untuk kepentingannya sendiri. Mereka sama sekali tidak ada niat untuk menjualnya secara ritel. ”Ini untuk antisipasi kekurangan pasokan pelek racing dari vendor seiring dengan melonjaknya permintaan. Makanya kami memperkuat basis produksi pada tahun ini,” tandasnya.

Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin), Panggah Susanto sudah mengetahui rencana AHM untuk membangun pabrik baru tersebut. Hanya saja pabrik tersebut tidak dibangun di lokasi baru. Melainkan masih berada di pabrik perakitan di Cikarang. “Mereka cuma membeli mesin baru untuk memproduksi pelek racing,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×