kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Honda Menuai 100 Keluhan Kerusakan Fuel Pump


Jumat, 23 Juli 2010 / 16:25 WIB
Honda Menuai 100 Keluhan Kerusakan Fuel Pump


Reporter: Gloria Haraito |

JAKARTA. Sudah dua minggu belakangan ini, PT Honda Prospek Motor (HPM) telah menerima aduan kerusakan 100 unit fuel pump.

Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purnajual HPM mengatakan, sebelumnya, pengaduan kerusakan fuel pump paling-paling berkisar dua sampai lima unit per bulan. Menurut Jonfis, pengaduan kerusakan berasal dari beragam model mobil. Tapi yang jelas, hampir semua keluhan berasal dari mobil berbahan bakar premium. Lokasi kediaman pelanggan yang mengalami kerusakan pengaduan juga berbeda-beda.

Menghadapi lonjakan pengaduan ini, HPM sudah mengadakan investigasi kerusakan. "Kami berharap bisa melakukan investigasi penyebab kerusakan ini paralel bersama dengan ATPM lain," tutur Jonfis di sela acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 hari ini, Jumat (23/7).

Karena invetigasi masih berlangsung, maka Jonfis belum memastikan penyebab kerusakan fuel pump.

Selama invetigasi masih berlangsung, HPM masih mengenakan biaya penggantian fuel pump kepada konsumen. Selama ini, HPM mengimpor fuel pump dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Bila tadinya HPM mengimpor fuel pump sudah terangkai dengan mobil, dua minggu belakangan HPM harus mengimpor komponen fuel pump saja. HPM menjual komponen fuel pump ini seharga Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per unit.

Kamis (22/7) kemarin, Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso memastikan, bensin yang dijual perseroan sudah sesuai dengan spesifikasi standar sesuai Keputusan Dirjen Migas 3674 K/24/DJM/2006 tentang Standar dan Mutu BBM Jenis Bensin yang dipasarkan di Dalam Negeri.

"Pada 20 Juli lalu, Pertamina telah melakukan uji sampel premium dari sejumlah SPBU di Jabodetabek. Hasilnya menunjukkan premium Pertamina telah memenuhi spesifikasi standar," kata Toharso.

Hasil uji laboratorium menurutnya menunjukkan bahwa angka oktana riset (RON) Premium telah memenuhi batas minimum tanpa timbal 88. Dimana RON premium berdasarkan hasil uji sampel mencapai 89.

Sementara untuk standar kandungan sulfur dengan batas maksimal 0,05 menunjukkan hasil uji sampel premium Pertamina masih dibawa standar yaitu 0,01 sampai 0,03.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×