Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (HK/Persero) akan mengusulkan kenaikan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2019. Sebelumnya, HK mendapatkan PMN melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) sebesar Rp 7 triliun.
Angka tersebut turun dari sebelumnya PMN yang diajukan sebesar Rp 12,5 triliun. "Pada awalnya kami menyampaikan usulan tapi karena keterbatasan dana Kemkeu hanya dapat menyediakan Rp 7 triliun," ujar Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Imam Apriyanto Putro saat rapat dengan Panitia Kerja (Panja) PMN, Kamis (13/9).
Dari angka tersebut penggunaannya dibahas dengan HK. Oleh karena itu diputuskan untuk membangun tiga ruas tol yang berpotensi terbangun gate to gate.
Tiga ruas tol tersebut adalah Pekanbaru - Dumai, tol Terbanggi Besar - Kayu Agung, serta tol Padang - Pekanbaru. HK akan mengusulkan tambahan untuk membangun dua ruas tol.
"Kita ajukan ke Kementerian BUMN dan Kemkeu revisi usulan PMN Rp 7 triliun jadi ditambah Rp 3 triliun," terang Direktur Utama (Dirut) HK Bintang Perbowo.
Dua ruas tol yang akan dibangun dengan tambahan tersebut adalah tol Kisaran - Indrapura dan tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat. Kedua tol tersebut merupakan usulan DPR melihat potensi industri dua daerah tersebut.
Selain PMN, HK juga mengandalkan pinjaman dalam proyek tol trans Sumatera. Sebelumnya terdapat Peraturan Presiden (Perpres) yang menjamin pinjaman HK.
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) ditunjuk untuk menjamin pinjaman HK dalam proyek tol trans Sumatera. "Penjaminan untuk tol trans Sumatera, pinjaman secara bertahap tergantung pembangunan tolnya," jelas Bintang.
Masih terdapat porsi pinjaman pada tiga ruas tol yang menjadi proyek utama tahun 2019. Porsi pinjaman tiga proyek tersebut total mencapai Rp 34 triliun.
Asal tahu saja total investasi tol trans Sumatera sepanjang 1.788 kilometer (KM) tersebut mencapai Rp 331,21 triliun. Dari angka tersebut porsi pinjaman sebesar Rp 104 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News