Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) meraih kontrak pembangunan Jembatan Pulau Kalimantan - Pulau Laut di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Proyek jembatan ini akan menghubungkan Dermaga Batulicin (Pulau Kalimantan) dan Dermaga Tanjung Serdang (Pulau Laut), menggantikan layanan ferry yang terbatas dengan akses transportasi 24 jam.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa proyek ini merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita poin 3, yakni memperkuat infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di luar Jawa dan mengintegrasikan Kawasan Indonesia Tengah ke dalam jaringan transportasi nasional.
Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Semarang-Demak Paket 1A Garapan Hutama Karya Capai 64,2%
“Kehadiran jembatan ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas wilayah dan meningkatkan daya saing logistik nasional. Jembatan ini akan menjadi penghubung vital yang memangkas waktu tempuh dari Batulicin ke Kotabaru dari 2-3 jam via ferry menjadi hanya 10-15 menit, sehingga dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi kedua pulau,” ujar Adjib, dalam siaran pers, Jumat (11/7).
Lebih lanjut Adjib mengatakan bahwa proyek ini memiliki kompleksitas teknis tinggi karena lokasinya yang berada di atas perairan selat dengan arus yang cukup deras.
Oleh karena itu, Hutama Karya akan menggunakan teknologi pondasi dalam (bore pile) ber diameter 1,5 meter dengan struktur beton berkualitas tinggi yang mampu menahan beban ekstrem dari gelombang, angin, dan gempa.
Baca Juga: Targetkan Rampung Desember 2025, Hutama Karya Mulai Pembangunan RSUD Kota Bima
Adapun untuk mengatasi tantangan konstruksi di atas laut, Hutama Karya akan menerapkan strategi khusus dengan mengerahkan sejumlah kapal kerja untuk mempercepat pekerjaan.
Untuk menjamin kualitas, perusahaan akan menggandeng subkontraktor yang sudah berpengalaman menangani jembatan laut dan melakukan penyesuaian desain untuk komponen yang sulit dikerjakan guna memastikan kelancaran pembangunan.
“Selain jembatan utama, Hutama Karya juga akan membangun fasilitas pendukung seperti kantor proyek, area penyimpanan material, dan jalan akses untuk memperlancar proses konstruksi,” imbuh Adjib.
Pembangunan jembatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian kedua pulau yakni Pulau Kalimantan dan Pulau Laut. Sektor pertambangan batubara dan material tanah yang menjadi potensi utama wilayah akan mendapat kemudahan akses logistik.
Selain itu, perdagangan antar pulau akan semakin berkembang dengan adanya akses transportasi yang cepat, murah, dan tersedia 24 jam. Kehadiran proyek ini juga akan menyerap ratusan tenaga kerja lokal dalam pengerjaannya.
Dimulainya proyek jembatan Pulau Kalimantan - Pulau Laut ini akan memperkuat portofolio Hutama Karya dalam menangani proyek jembatan besar seperti Jembatan Pulau Balang dan Suramadu.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru Garapan Hutama Karya Capai Progres 57,57%
Selanjutnya: Dalam Sepekan, Blackrock Serok 14 Juta Saham BRI (BBRI)
Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News