kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Hutama Karya Kantongi Proyek Jaringan Irigasi di Aceh dan Riau


Jumat, 04 Juli 2025 / 13:39 WIB
Hutama Karya Kantongi Proyek Jaringan Irigasi di Aceh dan Riau
ILUSTRASI. PT Hutama Karya (Persero) mengantongi kontrak proyek infrastruktur rehabilitasi jaringan irigasi di Provinsi Aceh dan Provinsi Riau oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ama.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) mengantongi kontrak proyek infrastruktur rehabilitasi jaringan irigasi di Provinsi Aceh dan Provinsi Riau oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). 

Kedua proyek ini merupakan bagian dari Program Optimasi Lahan (OPLAH) Kementerian Pertanian untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita poin 2 Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, kedua proyek ini akan mulai dimobilisasi pada minggu pertama Juli 2025 dengan target rampung pada Oktober 2025. Adapun, seluruh pendanaan proyek ini bersumber dari APBN Tahun 2025. 

“Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dari satu kali menjadi dua kali per tahun, sehingga produktivitas lahan petani dapat meningkat secara signifikan,” ujar Adjib, dalam siaran pers, Kamis (3/7). 

Baca Juga: Hutama Karya Buka Peluang Ikut Proyek KPBU, Asalkan Sesuai Kelayakan Bisnis

Lebih lanjut Adjib menyampaikan bahwa lingkup proyek di Provinsi Aceh akan mencakup rehabilitasi irigasi pada 11 kabupaten/kota, sementara di Provinsi Riau, rehabilitasi irigasi akan dilakukan pada 3 kabupaten. Ruang lingkup rehabilitasi mencakup pekerjaan perencanaan detail desain, normalisasi saluran, rehabilitasi bangunan struktur, hingga pergantian pintu air yang rusak. Komponen utama infrastruktur yang direhabilitasi meliputi saluran primer, sekunder, tersier, dan pintu air.

“Rehabilitasi ini akan berdampak langsung bagi sekitar 150 kelompok tani di kedua provinsi, yang tersebar di kurang lebih 150 desa. Dengan pasokan air irigasi yang lebih andal, petani berpeluang meningkatkan intensitas tanam hingga Indeks Pertanaman 2 (IP2),” tambahnya.

Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya akan menggunakan teknologi digital construction untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi pekerjaan. Di Aceh akan digunakan teknologi LiDAR untuk pemetaan, sementara di Riau akan menggunakan drone untuk survei dan pemetaan lokasi pekerjaan.

Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Semarang-Demak Paket 1A Garapan Hutama Karya Capai 64,2%

Kehadiran kedua proyek ini turut mendorong dampak ekonomi di tingkat lokal melalui penyerapan tenaga kerja lokal dengan mempekerjakan masyarakat setempat.

Untuk meminimalkan potensi gangguan terhadap aktivitas pertanian selama konstruksi, Hutama Karya akan melakukan koordinasi rutin dengan petani, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan terkait guna menyusun metode kerja yang adaptif di lapangan.

“Rehabilitasi jaringan irigasi ini merupakan investasi strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatnya produktivitas lahan di Aceh dan Riau, kami optimistis proyek ini dapat memberi kontribusi nyata terhadap pencapaian swasembada pangan 2025, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo,” tutup Adjib.  

Selanjutnya: Danantara Tekan Perjanjian Pembiayaan Investasi Energi Bersih dengan Arab Saudi

Menarik Dibaca: Dorong Gaya Hidup Sehat Sekaligus Peduli Bumi di Avoskin Trail Run 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×