Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Hutama Karya (Persero) mengincar peningkatan perolehan kontrak baru hingga 54% di sepanjang tahun ini. Manajemen berharap, perseroan bisa meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 30,5 triliun di 2023.
Sebagai gambaran, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo memaparkan bahwa di sepanjang tahun lalu Hutama Karya berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 19,8 triliun.
"Hutama Karya mendapatkan kontrak sebesar Rp 19,8 triliun yang berasal dari sektor jalan & jembatan, sektor sumber daya air, sektor bangunan gedung, sektor EPC, dan sektor lainnya," ungkap Tjahjo, saat dihubungi Kontan.co.id pada Kamis (9/2) lalu.
Baca Juga: Hutama Karya Mulai Garap Proyek Pelabuhan Patimban Pekerjaan Paket 5
Hutama Karya juga disebut Tjahjo seraya optimistis dengan prospek bisnis di sepanjang tahun 2023. Selain menargetkan pertumbuhan capaian kontrak baru, Hutama Karya juga masih akan fokus pada percepatan penyelesaian ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Mengutip catatan KONTAN sebelumnya, pada tahun ini perseroan menargetkan untuk merampungkan lima ruas JTTS.
Beberapa ruas jalan tol tersebut di antaranya, Tol Simpang Indralaya - Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya - Prabumulih), Indrapura - Kisaran (Seksi 1 dan 2), Binjai - Langsa (Seksi Binjai - Pangkalan Brandan), Sigli - Banda Aceh (Seksi 1,5,6) dan Tol Pekanbaru - Padang (Seksi Bangkinang - Pangkalan).
Tjahjo menambahkan, Hutama Karya bakal melakukan percepatan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) lainnya sesuai dengan target yang telah ditentukan, termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, Hutama Karya Targetkan Rampungkan 6 Proyek Konstruksi Gedung
"Ada juga beberapa proyek baru yang akan dikerjakan Hutama Karya pada 2023 khususnya proyek infrastruktur dan proyek gedung," tambahnya.
Dari sisi kinerja keuangan Hutama Karya ingin mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba melalui sejumlah strategi, meliputi pemilihan proyek berkualitas yang selektif, peningkatan mutu proyek melalui peningkatan core competencies sumber daya manusia, pengaplikasian teknologi pada proyek, efisiensi serta perbaikan likuiditas.
"Penyelesaian proyek JTTS Tahap I serta rencana pembangunan JTTS Tahap II, dan penurunan hutang Jalan Tol melalui Kerjasama Investasi untuk Aset Konsesi Jalan Tol," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News