Sumber: FIFA.com | Editor: Yudho Winarto
Menyesuaikan Waktu Promosi dengan Pola Konsumsi Ramadan
CEO Hypefast Achmad Alkatiri menekankan bahwa waktu promosi menjadi faktor krusial dalam efektivitas kampanye Ramadan karena berkaitan langsung dengan pola konsumsi konten selama bulan suci.
"Saat Ramadan, perubahan kebiasaan dalam mengakses konten turut memengaruhi waktu berbelanja. Studi menunjukkan bahwa banyak orang sudah mulai merencanakan pembelian sejak seminggu sebelum menerima THR. Dengan memahami pola ini, brand dapat menentukan waktu yang tepat untuk mengoptimalkan strategi promosi, terutama yang melibatkan penawaran spesial," jelas Achmad dalam siaran persnya, Kamis (20/2).
Dua momen utama di mana interaksi digital meningkat signifikan adalah menjelang Maghrib dan saat Sahur. Ketika berbuka puasa, banyak orang mengakses media sosial untuk mencari hiburan, informasi promosi, atau bahkan melakukan transaksi last-minute.
Baca Juga: Hypefast Bagikan Kunci Local Brand Perluas Basis Pelanggan, Begini Gambarannya
Begitu juga pada saat Sahur, ketika konsumen menghabiskan waktu sebelum Subuh untuk menelusuri konten, menonton video, atau berbelanja online. Oleh karena itu, menyesuaikan jadwal unggahan dan iklan pada jam-jam ini dapat meningkatkan efektivitas kampanye.
Selain itu, pola ini juga berdampak pada strategi promosi offline. Promosi di toko atau pusat perbelanjaan lebih efektif pada sore hari menjelang berbuka, saat konsumen mulai mencari makanan dan kebutuhan lainnya. Puncaknya adalah seminggu sebelum Lebaran, ketika urgensi belanja meningkat drastis.
Sinergi Digital dan Offline untuk Memenangkan Ramadan 2025
"Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi brand untuk membangun hubungan lebih dekat dengan konsumen. Dengan tren belanja dan kebiasaan konsumen yang dinamis, brand perlu menerapkan strategi yang bersinergi antara semua channel yang dimiliki untuk memenangkan pasar," ujar Achmad.
Ramadan 2025 menjadi kesempatan emas bagi brand lokal untuk mempererat hubungan dengan konsumen.
Dengan mengadopsi nilai-nilai Ramadan, mengoptimalkan strategi pemasaran digital dan offline, serta memahami perilaku konsumen, brand dapat menciptakan kampanye yang lebih efektif dan berdampak selama bulan suci ini.
Selanjutnya: Makanan Apa yang Harus Dimakan Penderita Gula Darah Rendah? Ini Daftarnya
Menarik Dibaca: Makanan Apa yang Harus Dimakan Penderita Gula Darah Rendah? Ini Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News