Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) ingin memperkuat penjualan garmen ke Australia. Rencana ini didasarkan pada adanya peluang pasar yang lebih baik di Negeri Kangguru pasca berlakunya perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
Anne Patricia Sutanto, Wakil Direktur Utama PBRX mengatakan, berlakunya ketentuan perjanjian IA-CEPA akan membuat produk-produk garmen dalam negeri menjadi lebih kompetitif untuk bersaing dengan produk-produk garmen dari pemasok lainnya.
Baca Juga: Pasar lesu, ini strategi SLJ Global (SULI) kejar target penjualan tahun ini
“(IA-CEPA) membuat produk Indonesia lebih appealing untuk pasar Australia, sehingga bisa meningkatkan market share Indonesia di Australia,” ujar Anne saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/7).
Seperti diketahui, perjanjian IA-CEPA mulai berlaku sejak Minggu (5/7) lalu. Dalam wawancara Kontan.co.id sebelumnya, Ni Made Ayu Marthini selaku Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa barang-barang Indonesia yang masuk ke Australia tidak akan dikenai bea masuk.
Sebagai perbandingan, sebelumnya produk-produk pakaian jadi yang masuk ke pasar Australia dikenai bea masuk dengan besaran yang beragam. Catatan Anne, besaran bea masuknya bisa mencapai di atas 5%. Namun kalau dirata-ratakan, besaran bea masuknya berkisar 5%.
Baca Juga: Hipmi: Alih teknologi dalam kerja sama IA-CEPA harus jalan
Untuk meningkatkan penjualan ke Australia, rencananya PBRX bakal memperbesar volume penjualan kepada pembeli eksisting serta menambah 1 hingga 2 pembeli baru lagi. Namun demikian, rencana tersebut belum akan dilakukan pada tahun ini menimbang kondisi yang ada saat ini.
“(Penjualan ke Australia) akan diperbesar, tapi sepanjang tahun 2020 perkiraannya akan sama dengan tahun 2020 karena situasi pandemi corona (covid-19),” kata Anne.
Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, PBRX mencatatkan penjualan sebesar US$ 121,65 juta, atau naik 7,77% dibanding kan realisasi penjualan periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: IA-CEPA resmi berlaku, begini respons pelaku usaha
Secara terperinci, angka penjualan ini terdiri atas penjualan sebesar US$ 41,82 juta ke Amerika, US$ 24,05 juta ke Eropa, US$ 53,10 juta ke Asia, dan US$ 2,66 juta ke pasar lain-lain.
Seturut kenaikan pada sisi penjualan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PBRX ikut terungkit 32,61% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dari semula US$ 1,58 juta di kuartal I 2019 menjadi US$ 2,10 juta di kuartal I 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News