kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IBC Dapat Investasi US$ 15 Juta dari Korsel dan China


Senin, 08 Agustus 2022 / 10:09 WIB
IBC Dapat Investasi US$ 15 Juta dari Korsel dan China
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan pada Peluncuran Rekrutmen Bersama BUMN 2022 di Jakarta, Selasa (12/4/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif kerja sama yang dilakukan PT Industri Battery Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan perusahaan Tiongkok, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dan LG Energy Solution asal Korea Selatan (Korsel). 

Erick mengatakan, IBC berhasil mendapatkan investasi senilai US$ 15 miliar dalam kerjasama itu untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

"Kita menyambut baik kerja sama investasi dari dua perusahaan besar asal Cina dan Korsel. Hal ini memberi bukti bahwa investor yakin dengan keseriusan Indonesia dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik," ujar Erick dalam keterangan resminya, Senin (8/8).

Menurut Erick, investasi CBL dan LG Energy Solution untuk inisiatif proyek aki kendaraan listrik terintegrasi selaras dengan rencana pengembangan baterai kendaraan listrik yang menekankan ekosistem terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir. 

Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Yakin Kontrak Baru Tahun Ini Bisa Naik 30%

Dia menilai upaya Indonesia dalam menuju pemain global industri baterai listrik memerlukan dukungan banyak pihak, mulai dari sinergitas BUMN, swasta nasional, pemerintah pusat dan daerah, hingga perusahaan luar untuk transfer teknologi. 

“Dampak investasi tak hanya dirasakan oleh IBC, melainkan juga kita tekankan di BUMN bagaimana investasi harus berkontribusi dalam perekonomian nasional dan daerah serta yang tidak kalah penting, membuka lapangan kerja," ujar Erick.

Dia menilai akselerasi pengembangan ekosistem industri baterai listrik sangat penting bagi Indonesia. Erick menyebut IBC juga memiliki potensi untuk memperluas kerja sama dengan CBL dan LG Energy Solution di masa yang akan datang.

Erick bilang, BUMN terbuka dengan kerja sama, apakah itu kemitraan strategis atau dalam bentuk lain, yang penting harus saling menguntungkan. 

Baca Juga: Tekan Kekurangan Kebutuhan Gula Konsumsi, Kemenperin Terus Genjot Produksi

Dengan penguatan dan percepatan pengembangan ekosistem industri baterai listrik, ucap Erick, Indonesia nantinya dapat memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. 

"Kita tidak ingin kekayaan alam hanya dikirimkan ke luar dalam bentuk bahan baku, lalu dijual lagi ke sini dengan harga yang mahal. Kita ingin kekayaan alam dan market yang besar menjadi sumber bagi pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×