kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ID FOOD Telah Salurkan Bantuan Pangan Stunting untuk 469.921 KRS di 5 Provinsi


Selasa, 09 Mei 2023 / 15:46 WIB
ID FOOD Telah Salurkan Bantuan Pangan Stunting untuk 469.921 KRS di 5 Provinsi
ILUSTRASI. ID FOOD salurkan bantuan pangan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Sekadar informasi, Bantuan Pemerintah untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang dilaksanakan oleh ID FOOD sejatinya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Perpres 125/2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Di dalam beleid tersebut dijelaskan bahwa cara penyaluran cadangan pangan pemerintah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah bantuan sosial pangan.

Bantuan tersebut bisa dikatakan sebagai program penurunan prevalensi stunting yang selama ini sudah menjadi tugas dan misi khusus pemerintah pusat. Adapun BUMN Holding Pangan ID FOOD mendapatkan mandat untuk merealisasikan program tersebut.

Dalam melaksanakan penyaluran bantuan pemerintah untuk penanganan stunting tersebut, ID FOOD bersama PT Berdikari dan PT Rajawali Nusindo dua perusahaan yang merupakan anak perusahaan ID FOOD.

PT Berdikari yang menyediakan telur dan daging ayam sedangkan PT Rajawali Nusindo yang menyediakan Gody Bag. Adapun PT POS yang menjadi transporternya.

Bantuan pemerintah untuk penanganan stunting ini merupakan upaya menurunkan kerawanan pangan dan gizi akibat kurangnya asupan protein bagi masyarakat khususnya masyarakat berpendapatan rendah.

Baca Juga: Bansos Pangan: Bantuan Beras 151.000 Ton, Bantuan Telur dan Daging Ayam 74.000 Paket

Selain itu, telur juga diketahui sangat baik bagi pertumbuhan dan mencegah terjadinya stunting pada anak. Adapun bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.

Melalui bantuan pangan seperti ini, ID FOOD optimis dapat terbangun ekosistem pangan yang terintegrasi di mana sinergi hulu-hilir dapat terjaga.

Di sisi hulu hasil produksi petani peternak dan nelayan dapat terserap melalui peran BUMN Pangan sebagai offtaker, sementara di hilirnya berbagai program pemerintah seperti pengentasan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan dapat tereksekusi dengan baik.

“Melalui program bantuan ini kami berharap dapat turut membantu sedulur-sedulur peternak di hulu dan membantu masyarakat kurang protein di hilir” tutur Frans.  

Sesuai target pemerintah melalui Badan Pangan Nasional, program bantuan pangan untuk KRS ini akan kita selesaikan tepat waktu di Bulan Juni.

Selanjutnya mengenai bagaimana kelanjutan dari program ini, kami akan serahkan sepenuhnya berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan Badan Pangan Nasional.  

“Kami berharap, kedepan program ini akan dilanjutkan secara lebih meluas di seluruh provinsi yang ada di Indonesia dengan total KRS yang lebih banyak lagi,” pungkas Frans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×