Reporter: Aloysius Brama | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pedagang Elektronik Indonesia (idEA) menilai munculnya beleid Kementerian Perhubungan tentang penyesuaian tarif dasar transportasi ojek daring tidak akan memengaruhi laju e-commerce secara signifikan.
Beberapa e-commerce di Indonesia memilih bermitra dengan penyedia aplikasi jasa transportasi seperti Grab Express dan Go-Send untuk mengirimkan barang pembeli di dalam kota.
idEA sendiri tetap memroyeksikan dalam 10 tahun kedepan, nilai tambah perdagangan digital bagi sektor domestik Indonesia bisa mencapai nilai Rp 2.305 triliun atau setara US$ 172 miliar.
Kepala Bidang Public Relation idEA, Astrid Warsito mengungkapkan, penyesuaian tarif itu tidak terlalu memberatkan lantaran beberapa e-commerce sudah memiliki armada pengiriman sendiri. Tak hanya itu, selain penyedia jasa transportasi daring, e-commerce juga memiliki beberapa mitra pengiriman lain.
“Selain itu ongkos kirim kan biasanya juga lebih dibebankan pada pelanggan, jadi tergantung pada pelanggan masing-masing,” kata Astrid ketika dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (1/4).
Optimisme itu juga menimbang faktor lain, seperti kebiasaan pembeli yang akan memilih jenis layanan berdasarkan barang apa yang dikirim. “Kecenderungannya pembeli memilih layanan kurir itu berdasarkan urgensi dan value dari barang yang dibeli,” tambah Astrid.
Astrid juga menyarankan bila nanti ternyata muncul penyesuaian tarif dari mitra transportasi, maka yang bisa dilakukan oleh pengusaha e-commerce adalah dengan memunculkan opsi jasa pengiriman yang lebih banyak. “Kompetisi itu kan juga baik, yang penting berorientasi pada pelanggan dan baik bagi bisnis perusahaan,” ujar Astrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News