kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

idEA Dorong Pemerintah Buka Ruang Kolaborasi Majukan E-Commerce dan Ekonomi Digital


Minggu, 27 Oktober 2024 / 18:55 WIB
idEA Dorong Pemerintah Buka Ruang Kolaborasi Majukan E-Commerce dan Ekonomi Digital
ILUSTRASI. Konsumen belanja melalui marketplace atau situs belanja online/daring di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyampaikan harapannya agar pemerintah baru terus membuka ruang kolaborasi dan komunikasi dengan pelaku industri e-commerce di Indonesia. 

Wakil Ketua Umum idEA Budi Primawan menekankan pentingnya keterbukaan pemerintah dalam mengajak pelaku industri berdiskusi sebelum ada perubahan atau penerbitan regulasi baru. 

Baca Juga: IdEA Prediksi Harbolnas 2024 Masih Stabil Meski Daya Beli Menurun

“Kami berharap pemerintah memberi ruang untuk berdiskusi sebelum ada perubahan regulasi, sehingga pelaku industri e-commerce bisa turut berkontribusi dan memberikan masukan yang konstruktif,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10).

Menurutnya, komunikasi yang terbuka sangat penting untuk mendukung pertumbuhan e-commerce dan ekonomi digital Indonesia. Selain regulasi, idEA juga menyoroti pentingnya akses internet sebagai tantangan utama dalam pengembangan e-commerce di Tanah Air. 

"Akses yang kami maksud meliputi akses fisik, jangkauan internet hingga ke daerah pelosok, serta akses harga yang terjangkau. Kami berharap pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital, terus mendorong peluasan akses internet, terutama jaringan 5G agar lebih merata,” tambah Budi.

Baca Juga: Celios: Penjualan Harbolnas 2024 Terancam Turun Akibat Daya Beli yang Masih Lemah

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kemudahan akses internet dan harga perangkat yang terjangkau sangat penting untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, serta meningkatkan inklusivitas dalam ekosistem digital.

Mengenai daya beli masyarakat yang mengalami penurunan, Budi mengakui bahwa situasi ekonomi dalam beberapa bulan terakhir sedikit mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. 

Meski begitu, ia tetap optimistis bahwa transaksi e-commerce masih stabil. Produk-produk yang dibeli konsumen pun kebanyakan masih seputar kebutuhan sehari-hari, seperti produk perawatan diri dan kecantikan, sehingga e-commerce tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

Sementara itu, idEA masih menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memantau perkembangan transaksi secara lebih rinci. 

Baca Juga: Industri Startup Indonesia Terus Berkembang di Tengah Tantangan Risiko Kebangkrutan

"Untuk data pasti terkait pertumbuhan selama dua bulan terakhir, kami menunggu laporan dari BPS. Namun, perusahaan e-commerce masih aktif mengadakan berbagai promosi, dan kami optimis Harbolnas di akhir tahun akan tetap memberikan kontribusi signifikan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×