Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
"Harapannya efek domino dari program ini konsumen tahu produk lokal apa saja, misal sepatu selain Brodo ada lainnya lagi. Kemudian mereka mengenal, membeli dan kembali beli, UMKM akan tumbuh otomatis tenaga kerja akan ada pertambahan," ungkapnya.
Program Bangga Buatan Indonesia mulai diluncurkan pada 14 Mei 2020 lalu. Sebelumnya dengan program tersebut ditargetkan mampu menciptakan 2 juta UMKM tergabung platform online.
Namun di luar target, sampai akhir 2020 terdapat 3,8 juta UMKM yang tergabung di berbagai marketplace pada akhir 2020.
Baca Juga: Ada rencana subsidi ongkir pemerintah, ini kata asosiasi e-commerce Indonesia (idEA)
"Hingga Maret 2021 angkanya sudah mencapai 4,8 juta UMKM yang tergabung marketplace," kata Bima.
Terkait rencana pemerintah untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 500 miliar dalam mendukung pesta belanja online Hari Bangga Buatan Indonesia tahun ini. Bima mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah mengenai hal tersebut.
"Kita memang fokus kepada kampanyenya harbolnas. Kita masih tunggu arahan pemerintah mengenai apakah pemerintah mengalokasikan atau enggak. Tapi terlepas dari pemerintah akan mengalokasikan atau tidak kita tetap akan berfokus membuat kampanye Hari Bangga Buatan Indonesia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News