kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,11   8,51   0.95%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

idEA targetkan penjualan produk lokal Rp 5,6 triliun di Hari Bangga Buatan Indonesia


Kamis, 29 April 2021 / 14:12 WIB
idEA targetkan penjualan produk lokal Rp 5,6 triliun di Hari Bangga Buatan Indonesia
ILUSTRASI. Belanja daring.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) bergerak membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk berjualan secara online di tengah pandemi Covid-19.

Kemendag sudah mengeluarkan Surat No. 77/PDN/SD/3/2020 tentang Bantuan Bagi Pelaku UMKM, yang ditujukan ke idEA, meminta semua anggotanya turut serta membantu agar dapat berjualan secara online.

Ketua Umum idEA, Bima Laga menuturkan, dari data Nielsen menunjukkan transaksi saat hari belanja online nasional (harbolnas) terus meningkat. Di mana pada 2018 sebesar Rp 6,1 triliun menjadi Rp9,1 triliun di 2019. Kemudian meningkat menjadi Rp11,6 triliun di harbolnas 2020.

Baca Juga: Begini tanggapan idEA soal Gojek dapat suntikan investasi dari Telkomsel US$ 150 juta

Bima menyebut, ada kenaikan 2 tahun ke belakang sekitar 70,5% untuk harbolnas. Saat ini harbolnas tidak hanya fokus di semua barang tapi juga mengutamakan produk lokal. Di 2020 transaksi produk lokal menyentuh angka Rp5,6 triliun.

"Tahun lalu merujuk pada penjualan produk lokal ada sekitar Rp 5,6 triliun, nah harapannya di Hari Bangga Buatan Indonesia nanti bisa melebihi target tersebut atau setidaknya sama dengan nilai tahun lalu," kata Bima dalam Dialog Produktif Virtual bertema Harbolnas: Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi, yang diselenggarakan KPCPEN ada Rabu (28/4).

Adapun efek domino dari adanya program Hari Bangga Buatan Indonesia ialah masyarakat lebih mengenal dan menggunakan produk lokal. Dengan meningkatnya penggunaan produk lokal maka secara otomatis akan mendorong pertumbuhan usaha pelaku UMKM Indonesia.

"Harapannya efek domino dari program ini konsumen tahu produk lokal apa saja, misal sepatu selain Brodo ada lainnya lagi. Kemudian mereka mengenal, membeli dan kembali beli, UMKM akan tumbuh otomatis tenaga kerja akan ada pertambahan," ungkapnya.

Program Bangga Buatan Indonesia mulai diluncurkan pada 14 Mei 2020 lalu. Sebelumnya dengan program tersebut ditargetkan mampu menciptakan 2 juta UMKM tergabung platform online.

Namun di luar target, sampai akhir 2020 terdapat 3,8 juta UMKM yang tergabung di berbagai marketplace pada akhir 2020.

Baca Juga: Ada rencana subsidi ongkir pemerintah, ini kata asosiasi e-commerce Indonesia (idEA)

"Hingga Maret 2021 angkanya sudah mencapai 4,8 juta UMKM yang tergabung marketplace," kata Bima.

Terkait rencana pemerintah untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 500 miliar dalam mendukung pesta belanja online Hari Bangga Buatan Indonesia tahun ini. Bima mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah mengenai hal tersebut.

"Kita memang fokus kepada kampanyenya harbolnas. Kita masih tunggu arahan pemerintah mengenai apakah pemerintah mengalokasikan atau enggak. Tapi terlepas dari pemerintah akan mengalokasikan atau tidak kita tetap akan berfokus membuat kampanye Hari Bangga Buatan Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×