kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

IFC Catat Mayoritas Provinsi di Indonesia Miliki Bangunan Hijau Bersertifikat


Rabu, 30 Juli 2025 / 12:46 WIB
IFC Catat Mayoritas Provinsi di Indonesia Miliki Bangunan Hijau Bersertifikat
ILUSTRASI. international finance corporation atau IFC logo


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program sertifikasi bangunan hijau EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) telah memasuki satu dekade pelaksanaannya di Indonesia.

Laporan terbaru International Finance Corporation (IFC) mencatat, mayoritas provinsi di Indonesia kini telah memiliki bangunan bersertifikat hijau.

“Sebanyak 25 dari 38 provinsi telah memiliki proyek bangunan hijau bersertifikat. Ini mencerminkan kemajuan nyata dalam penerapan konstruksi berkelanjutan di berbagai wilayah,” tulis IFC dalam laporan yang dirilis Senin (28/7/2025).

Baca Juga: Dorong Efisiensi Investasi, Kementerian PU Genjot Penerapan Bangunan Gedung Hijau

Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan pasar bangunan hijau tertinggi, dengan total 171 bangunan bersertifikasi.

Disusul Jawa Barat (45 bangunan), Banten dan Jawa Timur (masing-masing 26 bangunan), serta Jawa Tengah (16 bangunan).

Saat ini, terdapat empat skema sertifikasi bangunan hijau yang umum digunakan di Indonesia. Yakni, EDGE dari IFC, GREENSHIP dari Green Building Council Indonesia (GBCI), LEED dari U.S. Green Building Council (USGBC), dan Green Mark dari Building and Construction Authority (BCA) of Singapore.

Per 2 Juli 2025, total proyek bersertifikasi EDGE di Indonesia telah mencapai lebih dari 200 proyek.

Proyek-proyek tersebut mencakup hunian, gedung komersial, hingga fasilitas publik, dengan total luas bangunan tersertifikasi mencapai 4,33 juta meter persegi.

IFC memperkirakan, bangunan-bangunan tersebut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 100.000 ton CO₂ per tahun, penghematan energi sebesar 120.000 MWh, serta penghematan air sebanyak 4,7 juta meter kubik per tahun.

Baca Juga: Gapuraprima Berhasil Jaga Kinerja Tumbuh Positif

“Pencapaian EDGE mencerminkan tren global menuju bangunan yang lebih ramah lingkungan. Sertifikasi ini mendorong transformasi pasar di negara berkembang melalui pendekatan yang praktis, terjangkau, dan mudah diterapkan,” ujar Diep Nguyen-van Houtte, Senior Manager Inovasi dan Pengembangan Bisnis IFC.

Selanjutnya: Aturan Zero ODOL Akan Diatur dalam Rancangan Perpres Logistik Nasional

Menarik Dibaca: Gempa Rusia 8,7 M, BMKG Rilis Peringatan Dini Siaga Tsunami di Daerah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×