Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang tergabung dalam kelompok 20 perekonomian terbesar dunia (G20), Indonesia menyerukan solidaritas bersama dalam menghadapi tantangan global dan menjaga perekonomian global di tengah situasi pandemi corona.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ketika mengikuti pertemuan virtual Menteri-Menteri Energi anggota G20 pada Jumat (10/4) menyebut, Indonesia ingin menegaskan komitmen untuk bergabung dengan kekuatan-kekuatan G20 dan organisasi internasional untuk membentuk front persatuan melawan virus corona.
Menurutnya, semua sektor ekonomi, termasuk energi, tengah menghadapi tantangan yang berat. Permintaan energi global pun menurun akibat isolasi dan karantina wilayah.
Baca Juga: Pemerintah berupaya tingkatkan level keberhasilan eksplorasi panas bumi
Pemerintah Indonesia percaya, energi dan kebijakannya dapat menjadi tulang punggung untuk memperkuat stabilitas ekonomi nasional dalam menghadapi pandemi global. “Pasokan energi yang memadai dan berkelanjutan diperlukan untuk menjaga kebutuhan dasar dan pelayan penting lainnya di tengah wabah corona,” ungkap Arifin dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Sabtu (11/4).
Akhir-akhir ini, Indonesia juga harus menghadapi tantangan anjloknya harga minya dunia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Situasi tersebut merupakan disinsentif bagi investasi energi, termasuk penemuan sumber energi baru dan pengembangan energi terbarukan.
Sebelumnya, Kamis (9/4) lalu, Arifin juga mengikuti The 9th Extraordinary OPEC and non-OPEC Ministerial Meeting yang diinisiasi oleh Pangeran Abdulaziz bin Salman. Berbagai inisiatif dibahas dalam rangka menjaga stabilitas harga minyak dengan semangat kebersamaan dan berbagi tanggung jawab.
Arifin juga menekankan kembali bahwa pasokan energi yang aman dan akses energi yang terjangkau akan membantu pemulihan ekonomi global. Semua jenis energi pun harus dipertimbangkan sesuai dengan komitmen internasional dan keadaan masing-masing negara. “Kebijakan inovatif dan fleksibilitas sangat dibutuhkan pada saat situasi krisis ini,” kata dia.
Situasi sulit seperti ini harus, lanjut dia, harus menjadi momentum untuk menjaga komitmen G20 dalam menjaga ketahanan energi, termasuk pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi.
“Kita harus mempertimbangkan bahwa energi terbarukan akan memainkan peran kunci usai pandemi Corona untuk memastikan keamanan energi dalam jangka panjang,” terang Arifin.
Ia juga berharap, forum G20 dapat mengatasi tantangan global yang sedang dihadapi. Tiap negara harus mengambil peran dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi untuk mengurangi krisis global, serta menawarkan win-win solutions bagi para anggota G20 dengan tetap mempertimbangkan prioritas negara masing-masing.
Pemerintah Indonesia pun sangat ingin berkolaborasi secara global untuk memulihkan ekonomi dunia dan mengurangi dampak pandemi Corona sekaligus mengembalikan stabilitas pasar energi global.
Sebagai informasi, seluruh pandangan dan masukan Arifin disampaikan dalam pertemuan Menteri-Menteri Energi negara G20.
Secara umum, hasil dan kesepakatan dari pertemuan tersebut antara lain G20 berkomitmen untuk bekerja sama dalam semangat solidaritas mengambil langkah konkret yang cepat guna mengatasi situasi darurat terkait pandemi Corona.
G20 juga menyadari pentingnya mewujudkan pasar energi yang stabil dan ketahanan energi yag andal. Pasar energi yang stabil harus mengutamakan prinsip terbuka, transparan, dan kompetitif.
Baca Juga: Menteri ESDM Arifin dilaporkan ke Ombudsman atas dugaan maladministrasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News