Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu lembaga penyiaran publik, Radio Republik Indonesia (RRI) mengumumkan adanya efisiensi atas sejumlah kegiatan operasional di lingkup perusahaan tersebut. Hal ini seiring adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah.
Berdasarkan dokumen Nota Dinas Nomor ND 216/DU/V.KU.01.01/02/2025 yang diterima Kontan, Minggu (9/2) malam, terdapat beberapa hal yang dilakukan RRI untuk mendukung pelaksanaan efisiensi belanja APBN 2025. Nota ini sendiri diterbitkan pada 6 Februari 2025.
Salah satu poinnya adalah mematikan sementara penggunaan pemancar Programa 4 dan Programa 5. Siaran Programa 4 tetap berjalan melalui mekanisme streaming dan split program di Programa 1. Adapun petunjuk teknis dan strategi diatur lebih lanjut oleh Direktorat Program dan Produksi.
Di samping itu, RRI turut mematikan sementara pemancar MW yang mendampingi siaran FM.
Baca Juga: TVRI dan RRI Dikabarkan Lakukan PHK Karyawan, Imbas Efisiensi Anggaran Kementerian
Berikutnya, RRI melakukan efisiensi semaksimal mungkin terhadap pengisi acara dan kontributor yang dibayar melalui Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML).
"Seluruh Kasatker wajib memberdayakan dan mengoptimalkan ASN yang ada dalam operasional siaran," tulis Direktur Utama RRI I Hendrasmo dalam Nota tersebut.
RRI pun melakukan efisiensi semaksimal mungkin terhadap ketersediaan tenaga outsourcing seperti tenaga cleaning service, security, dan driver.
Efisiensi berlanjut pada siaran SP dari RRI. Dalam hal ini, RRI mengoperasikan pemancar di SP selama 5 jam, dari pukul 05.00 sampai 10.00 pagi. Selanjutnya RRI menggunakan siaran relay streaming hingga tutup siaran.
RRI pun melakukan efisiensi semaksimal mungkin terhadap penyiar dan kontributor yang bertugas di SP, kecuali jika Kasatker induk dapat melakukan kerja sama dengan Pemda setempat untuk membiayai penyiar dan kontributor.
Lebih jauh, sejumlah event di RRI kini ditiadakan, seperti Bintang Radio, Pekan Tilawatil Quran, Gelar Budaya, dan kegiatan sejenisnya, kecuali jika seluruh pembiayaannya didukung oleh mitra.
Pihak RRI kini hanya akan melaksanakan rapat, FGD, seminar, dan kegiatan sejenisnya secara online atau di dalam kantor. "RRI meniadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial," ungkap I Hendrasmo.
Kantor pusat RRI nantinya akan melakukan sistem kerja baru dengan metode kerja work from home (WFH) dan work from office (WFO) dengan mekanisme yang diatur oleh Direktorat SDM dan Umum.
Penghematan juga dilakukan RRI terkait konsumsi listrik, air, dan telepon. Perangkat atau sarana prasarana perkantoran seperti AC, komputer, printer, lampu, dispenser, dan sebagainya mulai dihidupkan pukul 07.30 dan dimatikan pada 16.00. Khusus untuk operasional siaran akan menyesuaikan.
Baca Juga: Lebih 70.000 Orang Kehilangan Pekerjaan pada 2024,Ancaman PHK Masih Berlanjut di 2025
Selain itu, penggunaan sarana dan prasarana perkantoran yang tidak diperlukan akan dikurangi guna mendukung pelaksanaan tugas. Saran dan prasarana tersebut bahkan dimatikan jika memang sama sekali tidak digunakan.
RRI pun turut meniadakan pembuatan souvenir dan pelaksanaan promo desain seperti spanduk, umbul umbul, videotron, dan lain-lain. Khusus untuk branding dapat menggunakan media internal atau media sosial.
Manajemen RRI juga melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi melalui mekanisme daring atau tidak lagi dilakukan dengan metode perjalanan dinas. Terakhir, RRI meniadakan layanan bus antar jemput pegawai untuk seluruh jurusan di Jakarta dan sekitarnya.
Adapun terkait pengurangan jam operasional, penonaktifan pemancar Pro 4, Pro 5, dan SP, serta pola kerja baru terhadap perubahan pola siaran ini diatur lebih lanjut oleh Direktorat Program dan Produksi RRI.
Selanjutnya: BPKH Sebut Ada Calon Investor Yang Menawar Bank Muamalat
Menarik Dibaca: Highlight Plymouth Argyle vs Liverpool Bisa Ditonton di Aplikasi Vidio! Ini Caranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News