kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Implementasi harga gas industri US$ 6 per MMBTU belum optimal di sektor industri kaca


Kamis, 23 Juli 2020 / 09:22 WIB
Implementasi harga gas industri US$ 6 per MMBTU belum optimal di sektor industri kaca
ILUSTRASI. Industri kaca lembaran


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) menganggap, kebijakan harga gas US$ 6 per MMBTU sejauh ini belum dirasakan para pelaku industri kaca secara keseluruhan.

Ketua AKLP Yustinus Gunawan mengatakan, untuk penggunaan di bulan Juni 2020, volume gas yang harganya US$ 6 per MMBTU untuk anggota AKLP di Jawa bagian barat baru terealisasi sebanyak 44%.

Ia menyebut, belum maksimalnya pemberlakuan harga gas US$ 6 per MMBTU lantaran Letter of Agreement (LoA) antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan ConocoPhillips belum selesai ditandatangani.

Baca Juga: Implementasi harga gas US$ 6 per MMBTU belum optimal di sektor industri keramik

Ia melanjutkan, di Jawa bagian timur sebagian produsen gas di hulu sudah menandatangani penyesuaian harga gas US$ 6 per MMBTU. Namun, ternyata di kawasan tersebut implementasi harga gas US$ 6 per MMBTU belum direalisasikan secara proporsional.

Menurutnya, hal ini dikarenakan salah satu produsen gas hulu di Jawa bagian timur yaitu PT Minarak Brantas Gas belum selesai menandatangani perjanjian penyesuaian harga gas.

Tak hanya itu, Yustinus juga mengaku, penyalur gas di Jawa bagian timur yaitu PT Bayu Buana Gemilang dikabarkan belum menurunkan harga gas kepada anggota AKLP. “Padahal sebagian pemasok gas hulunya sudah tanda tangan,” imbuh dia, Rabu (22/7) malam.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×