Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pengurangan kuota impor sapi yang dilakukan pemerintah mengerek harga daging sapi di tingkat peternak. Kenaikan harga daging dari peternak naik antara 55,5% sampai dengan 66,67%.
Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian mengatakan, sepanjang 2012, harga daging sapi dari peternak sudah mencapai Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogram bobot hidup.
Padahal, harga daging sapi hidup tahun 2011 baru mencapai Rp 18.000 per kilogram. "Pengurangan impor sapi mengakibatkan gairah beternak, karena harga mengalami kenaikan. Posisi tawar peternak lebih baik," kata Syukur, Kamis (17/1).
Perlu diketahui, pada tahun 2011 lalu impor sapi tercatat sebanyak 156.000 ekor. Kemudian di tahun 2012, jumlah impor sapi diturunkan hampir 40% menjadi 94.000 ekor saja.
Menurut Syukur, pemerintah berkomitmen melakukan swasembada daging sapi. Pemerintah akan menaikkan populasi sapi lokal dan menurunkan impor daging sapi. Berdasarkan ketetapan dari pemerintah, kuota impor daging sapi 2013 tercatat sebesar 80.000 ton.
Dari jumlah itu sebesar 60% berupa sapi bakalan dan 40% berupa daging beku. Secara volume, dari total kuota impor tahun 2013, impor sapi bakalan diperkirakan sebesar 288.000 ekor yang setara dengan 48.000 ton daging sapi dan sisanya sebesar 32.000 impor daging beku.
Untuk populasi sapi lokal, pemerintah menetapkan target populasi sapi 2013 sebesar 18,80 juta ekor sapi. Populasi ini naik 17,2% dibandingkan dengan populasi sapi pada tahun lalu. Pada 2012, populasi sapi sebesar 16,03 juta ekor atau naik 8,16% dibandingkan populasi sapi pada 2011 sebesar 14,82 juta ekor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News