Reporter: Dani Prasetya | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Impor gula akan menunggu penghitungan neraca kebutuhan Desember 2011-April 2012. Penghitungan itu juga akan mempertimbangkan pasokan dari musim giling di Pulau Jawa sekitar April-Mei 2012.
"Kalaupun ada kebijakan yang akan dikeluarkan itu bagaimana menjaga 5 bulan itu pasokan gula dalam negeri baik untuk rumah tangga maupun dalam negeri," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Jumat (18/11).
Apalagi, katanya, industri pengguna gula menuntut kualitas dan pengiriman yang lebih baik. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh ikut menambahkan, harga gula masih pada konteks perdagangan komoditas. Namun, pasar internasional masih menanti langkah dari Eropa.
Impor itu pun akan memperhatikan aspek perlindungan terhadap petani. Hal itu melalui pembahasan kebijakan gula di tingkat Kementerian Koordinator Perekonomian. Bahkan, pembahasan itu pun akan ditindaklanjuti oleh panitia kerja (panja) gula melalui rumusan utama yang berasal dari Kementerian Pertanian.
Mengenai harga gula dalam negeri, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo pernah mengatakan, bakal berada pada level stabil asalkan tidak ada pergerakan fluktuatif pada perdagangan dunia. "Pembentukan harga tergantung harga di luar naik atau tidak," katanya.
Yang pasti, katanya, harga relatif masih stabil karena terus mendapat pasokan musim panen yang masih berlangsung hingga kini. Namun, untuk mengantisipasi potensi kenaikan akibat masalah distribusi, setiap pabrik gula pelat merah diinstruksikan untuk mempercepat distribusi gula ke kantong-kantong wilayah dengan tingkat konsumsi gula tinggi. "Biasanya itu di luar Pulau Jawa," ucap Gunaryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News