Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pertanian (Kemtan) agar bisa meningkatkan produksi aneka pangan dalam negeri sehingga Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor.
Berdasarkan hitungan Kemtan, bila impor pangan dapat dihentikan, maka pemerintah dapat menghemat pengeluaran negara sebesar Rp 300 triliun hingga Rp 320 triliun per tahun.
Karena itu, Jokowi berharap agar Kemntan terus mendorong peningkatan produksi pangan dalam negeri seperti beras, gula, kedelai dan jagung.
"Sejak Oktober 2014 sampai Juli 2015, pemerintah tidak melakukan impor beras, meskipun pada bulan Januari sempat ada gejolak harga," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rilisnya, Jumat (10/7).
Bahkan Kemtan mengklaim Presiden memuji kinerja selama ini dalam mengendalikan kenaikan harga-harga komoditas pangan pada momen ramadan dan Lebaran ini.
Mentan dianggap sigap untuk turun ke lapangan dan menjalin komunikasi dengan para petani. Seperti kepada petani bawang dan memborong hasil panen petani untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah wilayah yang dianggap harga pangannya rawan bergejolak.
Menurut Amran, Presiden menginginkan ke depan untuk menghentikan impor berbagai komoditas lain di luar beras. Seperti gula, kedelai dan jagung.
Untuk merealisasikannya, Mentan mengatakan membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun. Dengan menghentikan impor pangan, upaya pemerintah melakukan swasembada pangan dalam tiga tahun diharapkan terealisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News