Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) meyakinkan perusahaan pemasok BBM untuk menjadwalkan ulang impor solar yang sudah dipesan untuk tahun ini. Para perusahaan penjual solar tersebut sepakat untuk mengirimkannya tahun depan mengingat stok solar Pertamina saat ini masih banyak.
Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor menyebutkan, jumlah solar yang di-reschedule impornya sebanyak 10 kargo, atau sekitar 4 juta barel.
"Kesepakatannya Pertamina tidak kena denda. Ada sejumlah perusahaan yang bersedia menjadwal ulang impornya, salah satunya Kuwait Petroleum Company (KPC)," kata Anang, Jumat (20/3).
Menurut Anang perusahaan-perusahaan minyak yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah itu dapat memahami kondisi penurunan konsumsi solar industri di Indonesia akibat krisis. Ditambah lagi stok solar Pertamina yang masih 32 hari, dianggap masih banyak karena Pertamina menginginkan stok berkurang sampai 25 hari.
"Kalau sudah sampai 25 hari, masih kita lihat apakah akan impor lagi. Karena produksi dari kilang kan juga ada. Kita dinamis saja melihat situasi yang ada," katanya.
Dalam catatan Anang, stok premium yang dimiliki Pertamina selama 20 hari, solar 32 hari, minyak tanah 30 hari, dan elpiji 22 hari.
Terkait pelaksanaan Pemilu, Pertamina mengantisipasi menambah pasokan sebanyak 5% sampai 10% untuk mengimbangi kemungkinan bertambahnya konsumsi.
Per hari, rata-rata konsumsi premium sebesar 52.000 KL per hari. Sementara solar sebanyak 35.000 KL per hari untuk angkutan umum dan untuk industri 17.000 KL per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News